Melihat Becak di Jogja, Ramos Horta Ingin Beli untuk Oleh-oleh

- Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, memberikan kuliah umum di di Balai Senat UGM
- Ramos Horta ingin membeli becak sebagai oleh-oleh setelah melihatnya di Yogyakarta
Sleman, IDN Times - Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, memberikan kuliah umum di di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (31/7/2025). Peraih Nobel Perdamaian 1996 itu bernostaliga mengenang kunjungan perdananya ke Indonesia sekitar setengah dekade silam.
1. Temui Adam Malik jelang Timor Leste bergabung ke RI

Ramos Horta bercerita, dirinya pertama kali datang ke Jakarta pada tahun 1974 atau dua tahun sebelum Timor Leste berintegrasi ke Indonesia sebagai provinsi ke-27. Kala itu dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Urusan Luar Negeri Timor Social Democratic Association.
Ramos Horta menjelaskan kunjungannya waktu itu untuk menemui Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik. "Saya pertama kali datang ke Jakarta pada Juni 1974 ketika saya menemui Pak Malik," kenang Ramos Horta.
2. Kenangan naik becak susuri Jakarta

Pada waktu itu, Ramos Horta mengaku sempat menyusuri jalanan Jakarta dengan menaiki becak. Dia mengatakan, moda transportasi tradisional ini lazim dijumpai sebelum pernah dilarang Gubernur Jakata periode 1966-1977, Ali Sadikin.
"Saya berkeliling dengan becak yang sangat terkenal di Jakarta pada saat itu, hingga setahun atau beberapa tahun kemudian, Gubernur Ali Sadikin membuangnya ke sungai," ujar Ramos Horta disambut tawa peserta acara.
Ali Sadikin atau Bang Ali pernah mengeluarkan larangan becak mengaspal di Jakarta. Alasannya, transportasi tiga roda tersebut kerap kali memicu kemacetan lalu lintas hingga masalah sosial lainnya.
3. Ingin beli untuk dibawa ke Timor Leste

Ramos Horta yang dilantik sebagai presiden ke-5 Timor Leste pada 2022 itu mengatakan, pengalamannya menumpang becak lebih dari 50 tahun lalu begitu membekas baginya.
Apalagi ketika tiba di Kota Yogyakarta sejak Rabu (30/7/2025) malam, dirinya masih melihat becak berlalu lalang di jalanan Kota Gudeg. Entah bergurau atau tidak, Ramos Horta ingin membeli satu unit becak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh ke negaranya.
"Tadi malam saya melihat becak di sini, di Yogyakarta, dan saya ingin membeli satu untuk suvenir," ucapnya sembari tertawa.