Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kontraktor Punya 7 Hari Perbaiki Jalan Rusak Imbas Proyek Tol di Sleman

Proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. (Dok. Humas Adhi Karya)
Proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. (Dok. Humas Adhi Karya)
Intinya sih...
  • Kontraktor tol diminta perbaiki jalan rusak di Sleman, DIY.
  • Tenggat waktu tujuh hari untuk perbaikan jalan kabupaten yang rusak karena dilewati oleh kendaraan berat proyek tol.
  • Kendaraan tonase besar meninggalkan lubang pada jalanan di Kabupaten Sleman, sehingga diberi waktu tujuh hari kerja untuk melaksanakan perbaikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - Kontraktor Tol Yogyakarta-Solo diminta untuk memperbaiki jalan rusak pada sejumlah titik di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), imbas pembangunan infrastruktur bebas hambatan. Kontraktor diberi tenggat waktu untuk segera memperbaiki berbagai bentuk kerusakan jalan yang ditimbulkan karena lalu lintas kendaraan proyek.

1. Tenggat waktu tujuh hari

ilustrasi kalender (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi kalender (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto menyebut pihak kontraktor Tol Yogya-Solo telah bertemu Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman guna membahas perbaikan jalan rusak sebagai dampak pembangunan tol.

"Intinya meminta kami komitmennya untuk memperbaiki jalan-jalan kabupaten yang rusak karena kami gunakan untuk lewat truk tronton maupun dump truck," kata Agung.

Melalui pertemuan itu, ditandatangani berita acara kesepakatan penanganan kerusakan jalan kabupaten oleh kontraktor dan pengembang tol dengan DPUPKP Sleman.

Pihak kontraktor, lanjut Agung, diberi waktu tujuh hari kerja untuk melaksanakan perbaikan setelah kesepakatan diteken bersama.

"Ada waktu sekitar tujuh hari untuk perbaikan jalan-jalan yang teridentifikasi rusak karena dilewati oleh kendaraan berat untuk pembangunan Tol Jogja-Solo," ungkap Agung.

2. Kendaraan tonase besar tinggalkan lubang

Pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman segera mencapai kawasan Ring Road Sleman. (Dokumentasi Adhi Karya)
Pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman segera mencapai kawasan Ring Road Sleman. (Dokumentasi Adhi Karya)

Agung menambahkan, kendaraan proyek tol yang 'wira-wiri' ini rata-rata meninggalkan kerusakan dalam bentuk lubang pada jalanan di Kabupaten Sleman. Lubang-lubang itu timbul karena tonase kendaraan proyek yang cukup besar.

"Kami mau tidak mau harus menggunakan jalan kabupaten karena memang untuk akses. Karena akses di jalan proyek kan belum jadi, jadi sementara menggunakan Jalan Kabupaten itu yang terjadi lubang," terang Agung.

3. Waktu tujuh hari cukup pakai metode tambal

Perbaikan jalan menuju objek wisata di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Ilustrasi perbaikan jalan. (IDN Times/Daruwaskita)

Hanya saja, klaim Agung, di area penggarapan Tol Yogya-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman, kerusakan jalan yang ditimbulkan aktivitas proyek tergolong minor. Seperti di jalan ruas Bantulan-Cebongan dan Jalan Desa Sendari.

Agung pun menilai tenggat waktu yang diberikan sudah cukup untuk menuntaskan perbaikan jalan yang rusak.

"Nanti kami lakukan perbaikan minor dulu patching (penambalan), yang jelas itu tidak mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengendara," klaimnya.

Kontraktor sendiri sebelumnya juga sudah melaksanakan perbaikan di jalan ruas Nglarang-Cebongan dengan menggunakan cold mix ashpalt atau aspal dingin. Sedangkan ruas jalan Bantulan-Cebongan perbaikannya dijadwalkan akhir pekan ini atau awal pekan depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us