Kerugian Bencana di Jogja Bulan Oktober-November Capai Ratusan Miliar

- Kasus kebakaran mendominasi bencana di DIY
- Gunungkidul menjadi wilayah dengan kejadian bencana terbanyak
- Dampak bencana menyebabkan kerugian besar, termasuk rusaknya rumah dan infrastruktur
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah kejadian bencana selama periode Oktober hingga 5 November 2024. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), tercatat sebanyak 22 kejadian bencana terjadi di wilayah DIY.
1. Data kebencanaan

Berdasarkan data yang diunggah akun @bpbd_diy pada 15 November 2024, total kejadian bencana tercatat sebanyak 22 kejadian, kebakaran menjadi jenis bencana yang paling mendominasi. Berikut data rincian kejadian :
- Kebakaran sebanyak sembilan kejadian
- Angin kencang sebanyak delapan kejadian
- Kebakaran hutan dan lahan sebanyak tiga kejadian
- Tanah longsor dua kejadian
Pada periode ini tidak tercatat adanya kejadian gempa bumi maupun kekeringan di wilayah DIY.
2. Sebaran kejadian

Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah dengan kejadian bencana terbanyak, sementara Sleman tercatat sebagai satu-satunya kabupaten yang bebas kejadian bencana sepanjang bulan tersebut.
Sebaran kejadian :
- Kebakaran di Gunungkidul mendominasi dengan 56 persen kejadian, disusul Bantul 22 persen, dan masing-masing 11 persen bagi Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.
- Angin kencang di Kota Yogyakarta tercatat terdampak 38 persen, diikuti Gunungkidul 37 persen, dan Kulon Progo 25 persen.
- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sebanyak 67 persen kejadian terjadi di Gunungkidul, sementara 33 persen sisanya di Kulon Progo
- Tanah Longsor masing-masing 50 persen kasus terjadi di Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.
Sleman menjadi sorotan karena berhasil mencatatkan nol kejadian bencana, hal ini berlawanan dengan bulan September 2024, ketika wilayah terjadi kejadian kebakaran 6 persen, 14 persen angin kencang, dan 50 persen tanah longsor.
3. Dampak kerusakan

Dampak dari bencana yang terjadi menyebabkan lonjakan kerugian yang cukup besar, terutama disebabkan kebakaran dan angin kencang. Berikut rincian kerusakan:
- Rumah sebanyak 54 unit rusak
- Fasilitas umum enam fasilitas ibadah, dua fasilitas pendidikan, satu fasilitas olahraga, satu kantor, dan gazebo terdampak.
- Infrastruktur sebanyak 14 akses jalan, satu talud, serta dua jaringan listrik , tiga jaringan internet, dan satu telepon
- Properti sebanyak lima kendaraan, empat tempat usaha, dan dua gudang alami kerusakan
- Sumber daya sebanyak tujuh hewan ternak terdampak, serta, 1,09 hektare lahan terbakar
- Sebanyak 46 pohon tumbang
Total kerugian akibat bencana ditaksir mencapai Rp300.555.450.000, jauh meningkat dibanding bulan September yaitu Rp1.306.450. 000.