Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasus Baru COVID Masih Tinggi, DIY Siap Perpanjang PTKM

Humas Kepatihan Yogyakarta

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Pusat memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PTKM) enam provinsi di Jawa-Bali sampai 8 Februari 2021.

Lalu, bagaimana respon Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang akan berakhir pada 25 Januari 2021 mendatang?

1. Siap ikut perpanjang PTKM

default-image.png
Default Image IDN

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Pemda siap meneruskan apa yang menjadi instruksi Pemerintah Pusat.

"Kalau memang Pemerintah Pusat memperpanjang (PPKM), tidak ada pilihan Jogja juga memperpanjang," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (21/1/2021).

2. Tren kasus baru COVID di DIY masih tinggi

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Sri sultan menuturkan pihaknya tak mau buru-buru mencabut kebijakan PTKM ini, sekalipun pemerintah pusat tak memperpanjang PPKM. Pertimbangannya adalah tren penularan COVID-19 masih tinggi. 

"Kecuali kalau kita punya keyakinan mungkin turun jadi 50 (kasus) atau 100 OTG (orang tanpa gejala), biarpun yang positif lebih kecil. Tapi, kan kemarin saja masih 281 (kasus), ya gak berani untuk menurunkan (PTKM)," urai Sri Sultan.

3. Tetap disiplin jalankan prokes

Ilustrasi kampanye menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Sri Sultan meyakini saat ini yang penting adalah warga tidak melonggarkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Wajib tetap dilaksanakan secara disiplin dari lingkaran yang terkecil yakni keluarga. Sri Sultan percaya cara tersebut bisa memininalisir penyebaran COVID-19.

"Masyarakat sendiri mau gak mendisiplinkan dirinya sendiri? Gak usah tetangganya, mau gak mendisiplinkan diri, gak berkerumum, gak pergi kalau bukan urusan penting. Kalau bisa saling jaga diri begitu ya mesti turun (kasus penularan COVID-19)," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us