Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

JK soal Pilkada Serentak 2024: Demokratis, Hampir Luar Biasa Damai

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) tak masalah Mary Jane dan Bali Nine dipulangkan. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Intinya sih...
  • Jusuf Kalla (JK) menilai Pilkada serentak 2024 berjalan demokratis dan damai, dipenuhi rasa saling menghargai.
  • Situasi pelaksanaan pemilu di Indonesia kontras dengan Pakistan dan Filipina, yang sering berujung pada korban jiwa.
  • JK mengutarakan rasa syukurnya melihat demokrasi di Tanah Air yang berjalan baik meskipun ada prediksi tingginya angka golput.

Sleman, IDN Times - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menilai Pilkada serentak 2024 secara umum berjalan demokratis dan nyaris luar biasa damai.

"Kita baru saja kemarin melaksanakan pilkada dan hampir luar biasa damai," kata JK saat memberikan sambutan pada sebuah seminar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Kamis (28/11/2024).

1. Demokrasi berarti saling menghargai

KPU gelar simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 di Maros, Sulsel (15/9/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

JK melihat Pilkada serentak 2024 sebagai sebuah pesta demokrasi yang dipenuhi rasa saling menghargai, sehingga kondusivitas itu bisa tetap terjaga.

"Orang, ada yang senang tentu, banyak, ada juga yang tidak senang hasilnya, itu lah demokrasi dan berlangsung dengan baik aman karena menghargai tentu perbedaan demokrasi," ungkapnya.

2. Tak berdarah-darah seperti di Pakistan atau Filipina

KPU gelar simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 di Maros, Sulsel (15/9/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Situasi pelaksanaan pemilu di Indonesia, menurut JK, bisa sangat kontras apabila dibandingkan dengan negara-negara tertentu seperti Pakistan, bahkan negara Asia Tenggara macam Filipina.

Pengalaman JK saat diundang meninjau pemilu di Azerbaijan bersama sejumlah perwakilan berbagai negara 10 tahun lalu, salah seorang kolega dari Pakistan malah 'curhat'.

Koleganya berkata, pemilu di Azerbaijan yang berjalan kondusif membuatnya tidak kerasan. "Ya kalau negeri saya (Pakistan) pemilu tidak tewas 200-300 orang itu bukan pemilu namanya," kata JK menirukan obrolan rekannya kala itu.

JK berujar, bahkan korban jiwa datang dari kalangan kandidat peserta pemilu di Pakistan, yakni politikus Rehan Zeb Khan yang tewas ditembak Januari 2024 lalu jelang masa pemilihan.

"Di Filipina juga begitu, tiap pemilu pasti ratusan orang meninggal karena pemilu," ungkap JK.

3. Respons JK soal prediksi tingginya angka golput di Pilgub Jakarta

KPU RI menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 di Maros, Sulawesi Selatan pada Minggu (15/9/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dengan perbedaan dua situasi ini, JK mengutarakan rasa syukurnya melihat demokrasi di Tanah Air yang berjalan baik berkaca pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024.

Sekalipun, dia juga tak menutup mata akan prediksi tingginya angka golput. Satu daerah yang paling mencolok adalah DKI Jakarta.

"Ya, mungkin orang karena terpengaruh dulu ada mengatakan ya golput saja atau pilih tiga-tiganya. Mungkin, mungkin, saya tidak tahu, tapi itu memang kalau begitu, agak kurang (bagus)," tuturnya.

"Kita tahu semua kadang-kadang banyak sisi-sisi yang kita tidak inginkan terjadi. Tapi secara umum demokrasi berjalan secara struktural walaupun secara isinya kadang-kadang banyak sekali kritikan yang terjadi," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tunggul Kumoro Damarjati
EditorTunggul Kumoro Damarjati
Follow Us