Jembatan Srandakan Lama Runtuh, Tidak Ada Korban Jiwa

- Jebolnya groundsill Sungai Progo menyebabkan Jembatan Srandakan Lama runtuh pada Kamis (6/2/2024) malam, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
- Panewu Srandakan, Sarjiman, menjelaskan bahwa ambrolnya jembatan lama disebabkan oleh pondasi tiang penyangga yang tergerus akibat sedimentasi pasir yang menyusut.
- BBWS Serayu-Opak tengah fokus memperkuat pondasi Jembatan Srandakan Baru, memperbaiki Dam Srandakan yang jebol sepanjang 120 meter, serta membangun dam baru di selatan dam lama untuk mencegah abrasi pasir.
Bantul, IDN Times - Jebolnya groundsill Sungai Progo di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, akhirnya berdampak pada Jembatan Srandakan Lama. Bangunan jembatan yang sudah tidak difungsikan itu patah dan runtuh pada Kamis (6/2/2024) malam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena Polres Bantul telah lebih dulu menutup akses jembatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu, kondisi Jembatan Srandakan Baru yang masih digunakan kini terus dipantau karena berada di lokasi yang terdampak.
1. Jembatan Srandakan Lama ambrol pada Kamis (6/2/2025) malam

Panewu Srandakan, Sarjiman, mengatakan Jembatan Srandakan Lama tersebut ambrol pada Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 22.40 WIB.
"Jadi Jembatan Srandakan yang lama ada bagian yang sudah melengkung, bagian itu yang kemudian ambrol ke bawah (ke Sungai Progo)," katanya, Sabtu (8/2/2025).
2. Penyebab Jembatan Srandakan Lama ambrol

Jembatan Srandakan Lama ambrol diduga akibat pondasi tiang penyangga yang tergerus akibat sedimentasi pasir yang menyusut. Jembatan ini sebelumnya sudah ditutup setelah jebolnya groundsill di bagian selatan dan kini tengah dalam proses penanganan darurat.
"Tidak ada korban jiwa karena Jembatan Srandakan Lama ditutup pasca groundsill jebol," kata Sarjiman. "Sudah ada larangan dari jauh-jauh hari," sambungnya.
3. Ditangani BBWSSO dan Kementerian PU

Sarjiman menambahkan bahwa Jembatan Srandakan Lama dan dam yang jebol berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) dan penanganannya menjadi tanggung jawab BBWS Serayu-Opak.
Saat ini, BBWS Serayu-Opak tengah fokus pada tiga pekerjaan utama, yakni memperkuat pondasi Jembatan Srandakan Baru yang masih beroperasi sebagai penghubung Bantul dan Kulon Progo, memperbaiki Dam Srandakan yang jebol sepanjang 120 meter, serta membangun dam baru di selatan dam lama untuk mencegah abrasi pasir yang dapat mengancam struktur jembatan.
"Pekerjaan darurat dari APBN tahap pertama dilakukan dalam waktu 90 hari," ungkapnya. Ke depan, Jembatan Srandakan Baru dan Jembatan Pandansimo yang masih dalam pembangunan akan dimaksimalkan fungsinya.