Jelang Idul Adha, Perputaran Uang di Pasar Hewan Capai Miliaran
- Pasar Hewan Ambarketawang mencapai perputaran uang miliaran rupiah menjelang Idul Adha.
- Kenaikan jumlah sapi yang masuk Pasar Ambarketawang, transaksi 50-100 ekor setiap pasaran, dengan kenaikan harga Rp1 juta-Rp2 juta untuk sapi dan Rp500 ribu-Rp1 juta untuk kambing.
- Penyediaan hewan kurban tidak hanya dari DIY, tetapi juga dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dengan pengawasan kesehatan hewan oleh tenaga medis dan dokter hewan.
Sleman, IDN Times - Jelang momen Idul Adha, perputaran uang di Pasar Hewan Ambarketawang mencapai miliaran rupiah. Angka penjualan hewan di Pasar Hewan Ambarketawang mengalami peningkatan.
"Sekitar Rp2–Rp3 miliar perputaran uang di pasar hewan, setiap pasaran pahing menjelang Idul Adha," ujar Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang, Yuda Andi Nugroho, Selasa (4/6/2024).
1. Peningkatan jumlah hewan ternak
Yuda menjelaskan ada kenaikan hewan yang masuk di Pasar Ambarketawang jelang Idul Adha. Jika hari biasa sapi yang masuk sekitar 250an, saat ini pada momen Idul Adha sudah mencapai 300–350 ekor. Puncaknya bisa sampai 400 ekor.
"(Sapi keluar) Transaksi diantara 50–100an ekor, transaksi yang terjadi setiap pasaran. Ini kan masih tiga kali pasaran, mungkin hari terakhir nanti bisa jadi puncak untuk pasar, khususnya untuk mendekati kurban ya," ungkap Yuda.
2. Harga hewan turut mengalami kenaikan
Yuda juga menyebut pada momen jelang Idul Adha ini juga ada kenaikan harga sapi maupun kambing. Untuk harga sapi kenaikan antara Rp1 juta–Rp2 juta, sementara untuk kambing antara Rp500 ribu-Rp1 juta, dibanding hari biasa.
"(Harga normal) Untuk sapi khususnya yang sapi kurban ya antara Rp20–Rp25 juta itu ukuran standar. Ada sapi-sapi yang jumbo itu sudah di luar standar ya. Kemudian untuk kambing kisaran Rp3–Rp4 juta (kenaikan)," ucap Yuda.
3. Suplai kebutuhan hewan ternak
Yuda juga menjelaskan untuk kebutuhan hewan kurban selain diambil dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), juga diambil dari wilayah Jawa Tengah, seperti Magelang, Boyolali, Klaten, Purworejo. "Kalau keluarnya bisa sampai ke Jawa Barat, daerah utara," ungkap Yuda.
Yuda juga menekankan kesehatan hewan ternak juga menjadi perhatian. Ada pengawasan kesehatan, tenaga medis, dokter hewan, baik itu yang memang tenaga dari pasar hewan, maupun puskeswan, bekerja sama dengan Dinas Pertanian. "Jadi kita mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ke pasar hewan," ujar Yuda.