Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Akad KPR Perumahan Nawa Village Pleret dan Perumahan Nawa Village Bangunjiwo, di BTN KC Yogyakarta, Jalan Jend. Sudirman, Sabtu (1/6/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Permintaan rumah subsidi di DIY sangat tinggi karena harga tanah yang tinggi
  • Program FLPP membantu masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga rumah subsidi Rp166 juta
  • PT Maro Anugrah Jaya berhasil menghadirkan rumah subsidi terjangkau meski ada kendala pandemi Covid-19

Yogyakarta, IDN Times - Mendapatkan rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan harga yang terjangkau terbilang tidak mudah. Harga tanah yang tinggi mengerek juga harga rumah di DIY. Meski begitu pengembang perumahan di DIY mencoba memenuhi kebutuhan rumah dengan harga terjangkau.

Sekretaris Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (Apernas DIY), Suranto Ramli, menyebut rumah murah menjadi impian masyarakat pada umumnya. Adanya program pemerintah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dirasa sangat membantu.

1. Rumah dengan harga murah jadi harapan masyarakat berpenghasilan rendah

Akad KPR Perumahan Nawa Village Pleret dan Perumahan Nawa Village Bangunjiwo, di BTN KC Yogyakarta, Jalan Jend. Sudirman, Sabtu (1/6/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diungkapkan Suranto dengan adanya program rumah subsidi tersebut bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Ia menyebut, harga rumah subsidi di DIY menjadi Rp166 juta.

"Kalau nyicil 20 tahun, kurang dari Rp1 juta (per bulannya). 15 tahun Rp1,5 juta, dibanding ngontrak rumah lebih baik beli rumah subsidi. Itu ada subsidi berupa bunga, hanya 5 persen flat sampai selesai," jelas Suranto, di sela Akad KPR Perumahan Nawa Village Pleret dan Perumahan Nawa Village Bangunjiwo, di BTN KC Yogyakarta, Jalan Jend. Sudirman, Sabtu (1/6/2024).

2. Kebutuhan rumah subsidi sangat tinggi

Sekretaris Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (Apernas DIY), Suranto Ramli. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Suranto mengungkapkan dari anggota Apernas DIY sendiri selama ini telah membantu menyediakan rumah subsidi dengan jumlah sekitar 4 ribu unit. Meski begitu, jika mengacu data pemerintah, diungkapkannya jumlah tersebut belum bisa mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat. Pihaknya pun mengapresiasi anggota Apernas DIY yang membantu menyediakan rumah dengan harga terjangkau, salah satunya PT Maro Anugrah Jaya.

"Kami tentunya mengapresiasi PT Maro Anugrah Jaya yang menyediakan rumah dengan harga terjangkau. Ini membahagiakan juga untuk masyarakat," ungkapnya.

3. Sejumlah tantangan untuk menghadirkan rumah murah

Ilustrasi Rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Owner PT Maro Anugrah Jaya, Roni Endro Wibowo, mengungkapkan bukan hal mudah untuk bisa menyediakan rumah dengan harga terjangkau. Ia menyebut tantangan pada saat pandemi Covid-19 menjadi salah satu kendala nyata. Meski begitu, pihaknya mencoba tetap bisa menghadirkan rumah subsidi.

"Pada tahun 2020-2022 tidak mudah saat itu Covid-19. Hambatan sedemikian rupa, tapi kami berhasil melewati masa sukar dan menghadirkan produk kami yang baik, terjangkau, dan bisa dirasakan nanti," ujarnya.

Dijelaskannya pada Akad KPR Perumahan Nawa Village Pleret dan Perumahan Nawa Village Bangunjiwo kali ini sendiri ada 50 konsumen rumah subsidi. Disebut Roni, meski harga terjangkau bukan berarti sulit untuk mengakses fasilitas umum. "Ada klinik yang dibangun juga semacam pratama," ujarnya.

Harga dari rumah yang dijual oleh PT Maro Anugrah Jaya, masih pada kisaran Rp137 juta-Rp198 juta. Saat ini sendiri pihaknya sudah membangun 3 kawasan untuk rumah subsidi.

Editorial Team