Kampanye Pilur Bantul Sepi, Aktivis AntiPolitik Uang: Saya Curiga!

APDESI Bantul larang pemakaian uang dan isu SARA dalam kampanye

Bantul, IDN Times - ‎Kampanye terbuka lurah (pilur) serentak 21 kalurahan di Kabupaten Bantul memasuki hari kedua. Tahap kampanye dilakukan hingga besok Rabu (21/9/2022). 

1. Pilur 2022 dinilai antiklimak dari pemilihan sebelumnya

Kampanye Pilur Bantul Sepi, Aktivis AntiPolitik Uang: Saya Curiga!Ketua FMAPU Bantul, Zahrowi.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Forum Masyarakat AntiPolitik Uang (FMAPU) Kabupaten Bantul, Zahrowi menyatakan pilur kali ini suasananya dinilai berbeda dengan pemilihan lurah sebelumnya. 

"Sebelumnya tensi politik memanas, bahkan antar tim sukses calon lurah berusaha mendapatkan dukungan dengan berbagai cara, termasuk menawarkan uang. Pilur saat ini seperti antiklimak," katanya, Selasa (21/9/2022).

2. Kampanye yang tenang timbulkan rasa curiga

Kampanye Pilur Bantul Sepi, Aktivis AntiPolitik Uang: Saya Curiga!Sekretariat Panitia Pilur 2022 Sumbermulyo Bantul. (IDN TImes/Daruwaskita)

Namun kondisi yang terbilang tenang, kata Zahrowi juga patut diwaspadai, apakah hal ini merupakan strategi dari calon lurah dan tim sukses untuk menyamarkan politik uang. Zahrowi memastikan bersama jaringannya akan tetap mewaspadai jika terjadi politik uang dalam pilur. 

"Saya justru curiga ketika masa kampanye terlihat biasa saja bahkan terbilang sepi," ujarnya.

Baca Juga: Calon Lurah Lakukan Kampanye Terbuka Pilur di Bantul

Baca Juga: 15 Rekomendasi Kafe di Bantul, Kopi Enak dan Suasana Cozy

3. APDESI Bantul larang pemakaian uang dan isu SARA dalam kampanye

Kampanye Pilur Bantul Sepi, Aktivis AntiPolitik Uang: Saya Curiga!Kampanye pilur di Bantul sepi.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bantul, Ani Widayani menilai kampanye terbuka yang telah berlangsung dua hari dinilai cukup aman.

"Panitia pemilihan lurah memang melakukan pembatasan peserta atau tamu undangan untuk mengikuti kampanye terbuka calon lurah. Di sisi lain ada fasilitas live streaming yang bisa diakses masyarakat dari rumah tanpa perlu hadir di lokasi kampanye," ucapnya.

Soal politik uang, Ani menegaskan sikap APDESI Bantul secara tegas menolak adanya pemberian uang untuk mendukung salah satu calon lurah. 

"Cara-cara meraih kemenangan dengan politik uang serta kampanye dengan isu SARA sangat mencederai demokrasi dan calon lurah yang terpilih nantinya juga tidak akuntabel," tegasnya.‎

Baca Juga: Profil Ronaldo Kwateh, Putra Bantul yang Perkuat Timnas U-20

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya