Perguruan Tinggi dan Pelaku Usaha Dorong Energi Ramah Lingkungan 

Indonesia targetkan net zero emission

Sleman, IDN Times - Pemanfaatan energi ramah lingkungan yang berkelanjutan terus dilakukan. Berbagai sinergi pun dibentuk untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil.

Upaya mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) tersebut salah satunya seperti yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan meresmikan Badan Pengembangan Inovasi dan Hilirisasi Industri (BPIHI), di Fakultas Teknik UGM, Jumat (3/3/2023). Peresmian ini juga menjadi penguat sinergi antara dunia industri dengan industri.

1. Indonesia targetkan net zero emission

Perguruan Tinggi dan Pelaku Usaha Dorong Energi Ramah Lingkungan ilustrasi panel surya (unsplash.com/ American Public Power Association)

Dekan Fakultas Teknik UGM, Selo mengungkapkan telah ada target Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060. Untuk merealisasikan target itu, berbagai strategi dilakukan. "Seperti peningkatan pemakaian Energi Baru Terbarukan (EBT), kemudian pengurangan ketergantungan pada energi fosil," ujar Selo.

Selain itu, kata Selo, ada juga target penurunan karbon pada 2030 yang telah dicanangkan sebesar 29 persen atas upaya sendiri, dan 41 persen atas bantuan internasional. Untuk itu perlu peran serta berbagai pihak untuk mewujudkan target yang telah dicanangkan tersebut. "Kompleksitas tantangan industri tidak mudah, membutuhkan kerja sama, kolaborasi pihak lain," kata Selo.

2. Pembangunan berkelanjutan terus diupayakan

Perguruan Tinggi dan Pelaku Usaha Dorong Energi Ramah Lingkungan energi ramah lingkungan(Pixabay)

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bernardino M. Vega menyebut pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu hal yang disorot dalam gelaran B20 yang lalu. Diakuinya, masih ada jarak antara negara berkembang dan negara maju dalam pembangunan berkelanjutan itu.

Ia juga menyebut perlu adanya sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Momen Indonesia menjadi Ketua ASEAN juga menjadi momentum yang tepat. Hal yang didorong diantaranya energi transisi, dan green inovation.

Baca Juga: CfDS UGM: Pemilu 2024 Masih Terancam Praktik Buzzer Politik

Baca Juga: Unik, Mahasiswa UGM Kompak Berseragam SMA Saat Kuliah

3. BPIHI canangkan tiga program

Perguruan Tinggi dan Pelaku Usaha Dorong Energi Ramah Lingkungan Kepala BPIHI, Hermawan Ardiyanto. (Istimewa/Kadin DIY).

Sementara itu, Kepala BPIHI, Hermawan Ardiyanto menyebut ada tiga hal yang akan dilakukan lembaganya. Pertama kaitan dengan penguatan komunikasi antar industri dan Perguran Tinggi, berkaitan dengan riset untuk dunia industri. Kedua, memastikan ada kerja sama riset yang outputnya berupa prototipe yang berbasis pasar.

Selanjutnya adalah pembangunan kawasan industri khusus yang khas, dari hasil kerja sama yang telah terbentuk. "Setidaknya dalam tiga tahun harus sudah menjadi industri yang bisa dikelola dalam satu kawasan," ujarnya.

Baca Juga: Pendaftaran Mahasiswa Baru UGM Dimulai, 91 Prodi Dibuka 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya