Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harda Siapkan Regulasi Ramah Investasi Sambut Tol Solo-Jogja-YIA

Harda Kiswaya-Danang Maharsa jadi cabup-cawabup nomor urut 2 di Pilkada Sleman 2024. (Tim media Harda-Danang)
Intinya sih...
  • Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, akan menyiapkan regulasi ramah investasi menyambut jalan Tol Solo-Yogya-YIA yang beroperasi pada 2026
  • Keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sleman diharapkan membuka keran investasi dan lapangan kerja baru
  • Sleman memiliki potensi tumbuh menjadi pusat investasi baru di DIY dengan fokus pada sektor pariwisata, industri kreatif, dan pertanian

Sleman, IDN Times - Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, menyatakan bakal menyiapkan regulasi ramah investasi untuk menyambut jalan Tol Solo-Yogya-YIA yang bakal beroperasi penuh pada 2026 mendatang.

"Dari sisi keterbukaan, (keberadaan) jalan tol di Sleman sangat menguntungkan," kata Harda dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).

1. Hadirnya tol buka banyak lapangan kerja baru, siap revisi RTRW

Pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman segera mencapai kawasan Ring Road Sleman. (Dok. Adhi Karya)

Harda meyakini, keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut bisa membuka keran investasi dan menghadirkan banyak lapangan kerja baru di Sleman.

Oleh karenanya, dia bersama calon wakil bupati pasangannya, Danang Maharsa berencana menyusun sejumlah regulasi untuk menyambut peluang tersebut bersamaan dengan upaya menarik para investor untuk menanamkan modal di Sleman.

"Akan kami tangkap dengan menyiapkan regulasi-regulasi baru tentang investasi, termasuk revisi tata ruang," ujar mantan sekda Sleman itu.

2. Libatkan warga-akademisi, janjikan lompatan besar buat UMKM

Konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Paket 2.2 segera masuk sektor Ring Road. (IDN Times/Tunggul Damarjat)

Harda memastikan bahwa ia dan Danang bakal melibatkan masyarakat selaku pemilik lahan serta para akademisi dalam menyiapkan revisi tata ruang itu. "Kami akan meminta kalangan akademisi membantu memberikan gambaran seperti apa nanti terbukanya wilayah Sleman setelah jalan tol jadi," lanjutnya.

Dalam hal ini, Harda turut menjanjikan bakal memberantas pungutan liar alias pungli yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi bagi pengusaha atau investor. "Regulasi di Sleman nantinya cepat, murah, tanpa ekonomi biaya tinggi. Termasuk KKN yang marak di masa lalu," tegasnya.

Lebih terbukanya iklim investasi jadi salah satu pendekatan yang diharapkan memicu pertumbuhan ekonomi, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat secara signifikan, salah satunya melalui pertumbuhan UMKM.

Harda-Danang bertekad menggerakkan roda ekonomi Sleman demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strategi yang progresif. Mereka optimis bahwa dengan sinergi bersama pemerintah daerah, peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang akan semakin terbuka.

3. Potensi Sleman tumbuh jadi pusat investasi

ilustrasi investasi keuangan (pexels.com/Monstera Production)

Keinginan membuka ruang investasi ini serupa dengan yang didambakan para Warga Kalurahan Donokerto, Turi. Hal itu terungkap dalam diskusi yang digelar Bolone Pakne, kelompok pendukung Harda-Danang, di Padukuhan Gunung Anyar, Donokerto, Turi.

"Pembukaan peluang investasi ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa kami. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menarik investor. Karenanya kami warga desa sepakat untuk membuka lahan yang telah disetujui kepala desa untuk dikembangkan khususnya wilayah yang nantinya bakal dilewati jalur keluar masuk jalan tol Yogya-Semarang," ujar Asvian, salah seorang tokoh masyarakat, Padukuhan Gunung Anyar.

Menurutnya, Harda-Danang memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman. Salah satu langkah strategis yang mereka tawarkan yakni membuka peluang investasi yang lebih luas untuk majunya UMKM.

Peningkatan investasi, selain mendongkrak pendapatan daerah juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sebuah studi kelayakan menunjukkan bahwa Sleman memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pusat investasi baru di DIY. Sektor pariwisata, industri kreatif, dan pertanian menjadi sorotan utama. Potensi wisata alam, budaya, dan edukasi yang besar, serta pertumbuhan industri kreatif yang pesat, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.

"Fokus pada pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam. Masyarakat akan menawarkan berbagai fasilitas seperti kawasan agro industri, pengembangan destinasi wisata baru, serta dukungan infrastruktur yang memadai. Selain itu, warga juga berharap bisa menjalin kemitraan dengan pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan kualitas produk lokal dan memperluas pasar," tambah Asvian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us