Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Program Prioritas Harda-Danang untuk Sleman Lebih Baik

pasangan calon bupati Sleman Harda Kiswaya dan Danang Maharsa (instagram.com/ danangmaharsa)
Intinya sih...
  • Pasangan calon Harda-Danang kampanye di Sleman dengan visi menjadikan wilayah maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban.
  • Program prioritas mereka meliputi Sleman Pintar untuk mengurangi kemiskinan melalui pendidikan, Sleman Tuntas Sampah, reformasi birokrasi, pengembangan pariwisata, dan revitalisasi pasar tradisional.
  • Harda-Danang juga fokus pada pemberdayaan perempuan agar lebih mandiri secara ekonomi dan menekan angka kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Sleman.

Sleman, IDN Times - Pasangan calon bupati-wakil bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya-Danang Maharsa, kian gencar melakukan kampanye untuk menarik simpati masyarakat Bumi Sembada.

Keduanya mempunyai visi menjadikan Kabupaten Sleman sebagai wilayah yang maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban. Visi itu dituangkan lewat enam misi utama, mencakup peningkatan pembangunan manusia melalui pendidikan dan pelatihan, serta pemerataan jaminan akses kesehatan.

Demi mencapai visi dan misinya, pasangan yang didukung koalisi 12 partai politik ini merancang sejumlah program prioritas atau unggulan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat Sleman.

1. Sleman Pintar dan Tuntas Sampah

Ilustrasi SMA (Unsplash/com/Rafael Atantya)

Pertama, Harda-Danang memiliki program Sleman Pintar yang bertujuan mengurangi kemiskinan melalui pendidikan. Anak-anak dari keluarga kurang mampu bakal difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan di Sleman dan Yogyakarta.

"Dalam program Sleman Pintar ini juga mengedepankan pendidikan berbasis digital dan multimedia yang mudah diakses secara gratis untuk PAUD-SMA. Meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memastikan tidak ada guru honorer yang mendapatkan penghasilan dibawah UMR Kabupaten Sleman," kata Harda beberapa waktu lalu.

Menyadari permasalahan sampah yang krusial di wilayah DIY, Harda-Danang merancang program ‘Sleman Tuntas Sampah’.

Dengan program ini, mereka berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah dalam tahun pertama masa jabatan. Sleman Tuntas Sampah melibatkan seluruh kalurahan untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang fokus pada pengelolaan sampah.

2. Reformasi birokrasi dan pengembangan pariwisata

Tempat wisata Bunker Kaliadem di Kaki Gunung Merapi, Sleman. (IDN Times/Febriana Sinta)

Harda-Danang mengusung reformasi birokrasi dan pengembangan pariwisata sebagai program unggulan mereka yang lain.

Demi mewujudkan pemerintahan yang bebas KKN, Harda-Danang akan melakukan reformasi birokrasi dengan mendelegasikan kewenangan kepada dinas terkait agar pelayanan publik lebih cepat dan efisien, termasuk dalam perizinan.

Sementara untuk pengembangan pariwisata, Harda-Danang memprioritaskan sektor ini dengan tujuan menjadikan Sleman sebagai destinasi wisata unggulan.

Mereka akan mengembangkan desa wisata dan melestarikan kearifan lokal, serta melibatkan generasi muda dalam promosi pariwisata Sleman.

"Tujuannya agar angkatan muda Sleman terserap, sehingga mereka tidak lari ke luar Sleman dalam mencari penghidupan. Diharapkan industri pariwisata juga meningkatkan daya beli masyarakat agar pelaku UMKM turut merasakan dampak positifnya," tutur Harda.

3. Revitalisasi pasar tradisional dan pemberdayaan perempuan

Aktivitas pedagang Pasar Godean di pasar yang baru, Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Arianto)

Program unggulan selanjutnya adalah revitalisasi pasar tradisional, di mana Harda-Danang berkomitmen meningkatkan daya saing agar tidak kalah dengan pasar modern.

Selain perbaikan infrastruktur, program ini juga akan mengedepankan digitalisasi dengan menerapkan layanan transaksi digital untuk memudahkan pembeli dan meningkatkan layanan pedagang.

"Kami akan meningkatkan kualitas pasar tradisional agar lebih nyaman bagi penjual dan pembeli," imbuhnya.

Lebih jauh, Harda-Danang juga menyiapkan program pemberdayaan perempuan agar lebih mandiri secara ekonomi, serta berupaya menekan angka kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Sleman.

"Banyak korban takut berpisah dengan anak-anaknya jika melaporkan kasus KDRT. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita atasi bersama," kata Danang.

"Jika perempuan memiliki kemandirian finansial, mereka akan lebih berani untuk melapor dan keluar dari situasi KDRT," sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us