Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengukuhan Iswandi Syahputra sebagai guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga pada Selasa (10/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Berbagai keadaan emosional yang muncul dalam aktivitas yang ada di media sosial dapat meningkatkan penyebaran ujaran kebencian. Iswandi Syahputra, Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, menjelaskan, kemarahan, kecemasan, kesedihan dan kebencian menjadi cepat berkembang karena komunikasi di media sosial dan dapat terjadi antara warga yang tidak saling mengenal sama sekali.

"Penyampaian ujaran kebencian di media sosial mengalami pelebaran dan perluasan. Secara berurutan spiral kebencian dimulai dari kebencian personal, yang kemudian berkembang pada kebencian kelompok, kebencian lintas kelompok, dan berakhir pada kebencian komunal," terang Iswandi dalam pidato pengukuhan guru besarnya, Selasa (10/12).

1. Lingkar spiral pertama: kebencian personal

pexels.com/freestocks.org

Iswandi menyebutkan, kebencian personal merupakan kebencian yang muncul karena adanya penerimaan, penyerapan atau internalisasi berbagai informasi yang tersebar pada berbagai jenis media sosial. Pada tahap ini, suatu informasi yang beredar di media sosial dapat mempengaruhi perubahan pandangan orang terhadap suatu hal.

"Proses pada level ini terjadi satu arah antara subjek pengguna media sosial dengan objek penerima informasi yang disebar," terangnya

2. Lingkar spiral kedua: kebencian kelompok

Editorial Team

Tonton lebih seru di