Guru Besar UGM yang Positif COVID-19 Meninggal Dunia

1. Dimakamkan di Pemakaman Sawit Sari UGM
ID yang meninggal di usia 58 tahun ini direncanakan akan dimakamkan pada hari ini di Pemakaman Sawit Sari UGM. Jenazah yang bersangkutan pun akan langsung diberangkatkan dari RSUP Dr Sardjito menuju lokasi pemakaman.
"Rencana jam 7 diberangkatkan dari kamar forensik Sardjito," ungkap Kepala Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan pada Selasa (24/3).
2. Dirawat di Sardjito sejak 15 Maret 2020
Diketahui sebelumnya ID telah dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak 15 Maret 2020. Sedangkan status positif COVID-19, baru diumumkan ke publik pada tanggal 18 Maret 2020.
"Selama menjalani perawatan, pasien dikelola di ruang isolasi khusus. Sedangkan hasil swab oleh Litbangkes diinformasikan kepada Dinas Kesehatan DIY dan diumumkan pada tanggal 18 Maret 2020 kepada publik," terang Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof Paripurna sebelumnya saat memberikan keterangan pers.
3. Belum diketahui secara pasti riwayat perjalanan
Sebelumnya Paripurna juga menjelaskan, jika pihak kampus belum mengetahui riwayat perjalanan pasien secara pasti lantaran mempertimbangkan kondisi psikis keluarga.
4. Keluarga besar UGM mengungkapkan perasaan duka yang mendalam
Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengatakan keluarga besar UGM sangat duka atas kepergian ID, yang dianggap memiliki kontribusi luar biasa bagi UGM.
"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan, dan mohon doa dari tempat masing2 untuk almarhum Prof ID, juga mohon doa untuk keluarganya agar diberikan kesabaran dan ketabahan," ungkapnya.