Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gubuk Kopi Karangrejo, Wisata Gula Kelapa Gerakkan Ekonomi Desa

Wisata Gubuk Kopi di Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Magelang menjadi destinasi wisata yang unik dengan Gubuk Kopi sebagai pabrik pengolahan gula kelapa tradisional.
  • Produksi gula kelapa terbatas karena keterbatasan bahan baku dan tidak bisa ditingkatkan dengan cepat untuk memenuhi permintaan ekspor.
  • Balkondes dari PGN Tbk berkontribusi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan desa, serta menjadikan Karangrejo sebagai desa wisata terintegrasi.

Yogyakarta, IDN Times - Dusun Sendaren di Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, kini menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu daya tarik yang ditawarkan desa ini adalah Gubuk Kopi.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat bersantai, Gubuk Kopi juga menjadi lokasi pengolahan gula kelapa tradisional. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati berbagai minuman, termasuk kopi, sekaligus mendapatkan edukasi langsung mengenai proses pembuatan gula kelapa dari pemiliknya, Agus Prayitno.

1.Proses pengolahan gula kelapa

Wisata Gubuk Kopi di Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)

Setiap pengunjung yang datang ke Gubuk Kopi akan disambut langsung oleh Agus. Mereka disuguhi teh hangat yang dipadukan dengan potongan gula kelapa, sambil mendengarkan penjelasan tentang proses pembuatan gula kelapa. Agus memaparkan tahapan produksi mulai dari pengambilan air nira, pengadukan, hingga pencetakan ke dalam batok kelapa.

Ia menjelaskan bahwa produksi gula kelapa di Karangrejo sangat bergantung pada keberadaan pohon kelapa tua yang telah ditanam turun-temurun. Beberapa di antaranya bahkan berusia sekitar 100 tahun dengan tinggi mencapai 15 meter.

Untuk meningkatkan produksi, Agus bersama warga mulai menanam pohon kelapa hybrida secara tumpangsari. Pohon ditanam tersebar di pekarangan rumah, tepi jalan, hingga lahan terbuka milik warga.

“Kalau ditanam di tanah khusus seperti perkebunan, tidak memungkinkan karena pohon baru bisa diproduksi minimal 5 tahun ke depan. Jadi selama jangka waktu itu, sayang jika lahan menjadi tidak produktif,” jelas Agus, Rabu (14/5/2025).

2.Tantangan dan peluang

Wisata Gubuk Kopi di Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)

Keterbatasan bahan baku membuat produksi gula kelapa di Karangrejo belum bisa ditingkatkan secara signifikan. Agus mengaku kerap menerima permintaan dari wisatawan mancanegara yang ingin pengiriman dalam jumlah besar dan berkala. “Karena keterbatasan produksi, kami tidak bisa melayani permintaan ekspor,” ujarnya.

Produk gula kelapa yang dihasilkan tersedia dalam bentuk balok dan serbuk. Gula ini biasa digunakan sebagai campuran kopi atau bahan masakan. Harganya berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, tergantung jenisnya. Dikemas dengan anyaman bambu, produk ini juga kerap dibeli sebagai oleh-oleh. “Produksi kami sehari baru sekitar 70 kilogram, banyak pengunjung yang tidak kebagian, jadi mereka cuma ngopi-ngopi saja di sini,” tambahnya.

Agus menyebut, meningkatnya jumlah pengunjung tak lepas dari kehadiran Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yang dibangun melalui program CSR PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Balkondes tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, tetapi juga menjadi penunjang kegiatan ekonomi dan pariwisata desa.

Menurutnya, PGN secara rutin mengadakan berbagai event yang turut mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satunya Suadesa Festival 2025 yang berlangsung di Gasblock PGN Karangrejo pada 10–11 Mei 2025, serta Balkonjazz Festival di tahun-tahun sebelumnya.

“Setiap event yang diselenggarakan meningkatkan pengunjung ke tempat kami dan pelaku usaha lainnya. Tahun ini paling ramai, karena ada efek Waisak dan Suadesa Festival, pengunjung bisa sampai ribuan, peningkatannya lebih dari seratus persen. Lumayan untuk menutupi Lebaran kemarin yang sepi,” ujar Agus.

3.Balkondes berkontribusi tingkatkan PAD

Wisata Gubuk Kopi di Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)

Sekretaris Desa Karangrejo, Triantoro, menyebut berdirinya Balkondes sejak 2016 memberi dampak besar bagi ekonomi desa. Kontribusinya bahkan mencapai 60 persen dari total Pendapatan Asli Desa (PAD) Karangrejo. Capaian ini menandai kebangkitan ekonomi lokal yang sebelumnya hanya mengandalkan sektor pertanian dan wisata terbatas seperti Punthuk Setumbu.

“Kini, 90 persen tenaga kerja di sektor pariwisata berasal dari warga lokal. Mereka terlibat sebagai pengelola parkir, pemandu wisata, katering, hingga pedagang asongan. Karangrejo bahkan meraih penghargaan Best of the Best Balkondes Award,” ungkap Triantoro.

Desa Karangrejo kini dikembangkan sebagai desa wisata terintegrasi. Di utara ada Gubuk Kopi sebagai pabrik gula kelapa, di timur berdiri deretan penginapan, di selatan terdapat Balkondes sebagai pusat aktivitas wisata, dan di barat ada Punthuk Setumbu dengan lanskap perbukitan yang indah. Tak hanya itu, wisata kerajinan batik lokal juga menjadi daya tarik, memperkaya pengalaman budaya bagi para pengunjung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us