Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah (kanan). (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, bentrokan yang melibatkan ratusan pengemudi ojek online itu berawal dari kesalahpahaman .
"Kejadian yang terjadi di Jalan Wahid Hasyim itu bukan pengeroyokan melainkan penganiayaan. Pengemudi ojol tidak luka berat. Kejadiannya memang berawal dari situ. Kemudian tindak lanjutnya dari Grab mencoba memediasi, tapi karena mereka (debt collector) datangnya di kantor, dianggap sama teman ojol itu bahwa kantor mereka diserang," terangnya di Polsek Depok Timur, Kamis (5/3) malam.
Penyedia layanan ojek daring lainnya, Gojek, mengimbau mitranya untuk tidak terpengaruh dengan keributan yang terjadi. Head Regional Corporate Affairs Gojek Region Jateng DIY, Arum K. Prasodjo juga menyatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan kepolisian setempat.
"Kami mengajak para mitra driver untuk menjaga keistimewaan dan kedamaian di Yogyakarta, tidak mudah terpancing atas hal-hal yang menimbulkan kesalahpahaman," kata Arum, Jumat (6/3), melalui keterangan tertulis.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (5/3) sore ratusan pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrokan dengan kelompok debt collector di Sleman, Yogyakarta. Ketegangan baru berhasil diredam Polisi sekitar pukul 19.00 WIB.