Sampah Pasar di Kota Yogyakarta Ditargetkan Turun 24 Ton Per Hari 

Pedagang dan pembeli diminta pilah sampah

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan penurunan sampah di pasar tradisional hingga 24 ton per hari.  Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menyampaikan selama bulan Januari 2023, fokus memberikan sosialisasi pengolahan sampah ke seluruh pasar di wilayah Kota Yogyakarta.

Sosialisasi dilakukan di beberapa pasar, antara lain Pasar Karangwaru, Pasar Pingit, Pasar Kranggan, Pasar Gedongkuning, Pasar Demangan, Pasar Demangan. 

 

1. Saat ini sampah pasar yang dibuang ke TPST Piyungan sebesar 26 ton per hari

Sampah Pasar di Kota Yogyakarta Ditargetkan Turun 24 Ton Per Hari IDN Times/Daruwaskita

Dalam sehari, pasar di Kota Yogyakarta menyumbang sebanyak 26 ton sampah per hari. Ambar menjelaskan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menargetkan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebesar dua ton perhari.

"Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta turut mendukung program tersebut dengan menggiatkan aksi pemilahan sampah melalui 20 bank sampah dari 29 pasar yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dengan target hanya dua ton sampah per hari," ujar Ambar, Rabu (18/1/2023). 

 

2. Bangun sistem pengelolaan sampah di Pasar Giwangan

Sampah Pasar di Kota Yogyakarta Ditargetkan Turun 24 Ton Per Hari Pasar Giwangan, Kota Yogyakarta / Google Map

Saat ini, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta sedang membangun sistem pengelolaan sampah di Pasar Giwangan. Di lantai 2 pasar akan dibuat ruangan sebagai tempat manajemen melakukan pencatatan dan administrasi terkait sampah pasar. “Kami ingin benar-benar memotret sampah yang dikumpulkan seberapa banyak yang bisa dikelola dan seberapa banyak yang dibuang,” ungkapnya.

Pengambilan sampah dilakukan setiap hari setiap jam 7 pagi. Sampah tersebut nantinya akan dikumpulkan di Pasar Giwangan, dan didata. Sampah organik akan dibuang, sedangkan sampah anorganik akan dikelola oleh tim kebersihan sesuai dengan kategori.

“Di lorong pasar terdapat dustbin agar dimanfaatkan dan memudahkan pedagang dalam memilah sampahnya sesuai katergorinya, sehingga memudahkan tim kebersihan yang mengelola bank sampah pasar. Jadi mereka tinggal memisahkan sampah anorganik sesuai jenisnya mana kertas, dus, plastik atau botol,” jelas Ambar.

Baca Juga: Sampah di Kota Yogyakarta Turun  15 Ton Per Hari  

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Ancam Beri Sanksi Bagi Warga yang Tidak Pilah Sampah

3. Target ke zero sampah anorganik, pedagang dan pembeli diminta pilah sampah

Sampah Pasar di Kota Yogyakarta Ditargetkan Turun 24 Ton Per Hari Pedagang sayur mayur (IDN Times/Achmad Tirta Wahyuda)

Menurutnya, peran pedagang sangat penting dalam program zero sampah anorganik 2023. Selain sebagai penyumbang sampah yang cukup besar, sosialisasi zero sampah anorganik ini bisa diteruskan ke konsumen masing-masing pedagang.

“Kami berharap tidak hanya pedagang saja yang memilah sampah, namun juga konsumennya. Pedagang bisa mengarahkan membuangnya dimana dan pemilahannya seperti apa karena sudah disiapkan dustbin di lorong pasar,” harapnya. 

Baca Juga: 4 Pasar Klithikan di Jogja, Surga Berburu Barang Antik

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya