Pengusaha di Malioboro Mulai Cat Toko dengan Warna Putih 

Kawasan Malioboro akan ditata selama 3 bulan

Yogyakarta, IDN Times - Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani mulai mengecat toko dengan warna putih. Pengecatan berdasarkan imbauan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X. 

Upaya ini dilakukan agar toko dan lorong yang telah ditinggalkan para pedagang kaki lima (PKL) menjadi bersih, serta tak ada lagi kesan kusam dan kumuh.  Saat ini terdapat sebanyak 220 toko yang berada di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani. 

1. Bagian muka toko akan dicat putih

Pengusaha di Malioboro Mulai Cat Toko dengan Warna Putih Situasi lalu lintas di salah satu titik Malioboro. (IDN Times/Febriana Sinta)

Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) KRT Karyanto Purbohusodo mengatakan upaya ini akan dilakukan sesuai dengan kemampuan para pemilik.  

"Sudah ada imbauan dari pengurus ke seluruh anggota untuk ikut mempercantik lorong yang ada di depan toko masing-masing. Tentunya, sesuai kemampuan anggota," kata Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) KRT Karyanto Purbohusodo, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: 8 Penginapan Instagramable di Yogyakarta, Cocok untuk Staycation

Baca Juga: 5 Kafe Dekat Keraton Yogyakarta, Nyaman untuk Tempat Bekerja

2. Pemilik toko keluhkan lorong digunakan untuk jalur skuter dan sepeda

Pengusaha di Malioboro Mulai Cat Toko dengan Warna Putih (Ilustrasi skuter listrik) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Para pemilik usaha pasca relokasi PKL Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 megeluhkan lorong toko yang disediakan bagi pejalan kaki justru digunakan untuk aktivitas skuter listrik hingga tempat parkir becak. 

"Sekarang ini, banyak yang bermain otoped listrik dan melintas di sepanjang lorong. Kegiatan ini bisa membahayakan orang. Takutnya, menabrak orang yang melintas. Apalagi, kalau sore hari banyak pengunjung yang berjalan-jalan," ujar Karyanto dikutip Antara. 

"Lorong toko juga dilintasi pengguna sepeda bahkan digunakan sebagai parkir becak saat malam hari," imbuhnya. 

Mengenai omzet toko, Karyanto menyebut belum ada kenaikan signifikan karena biasnaya di bulan Februari hingga Maret adalah low season. Wisatawan yang datang tidak sebanyak bulan lainnya.

3. Kawasan Malioboro akan ditata selama 3 bulan

Pengusaha di Malioboro Mulai Cat Toko dengan Warna Putih Ilustrasi kawasan Malioboro (kemenpar.go.id)

Beberapa saat lalu Sri Sultan menjelaskan penataan kawasan Malioboro dilakukan secara bertahap selama tiga bulan. Gubernur DIY itu mengatakan penataan Malioboro masih berlanjut untuk membuat suasana di kawasan itu kian menarik bagi para pengunjung. 

Sejumlah perbaikan yang akan dilakukan di antaranya pembersihan kabel yang semrawut, perbaikan lampu, pembersihan saluran limbah dan mengecat kawasan pertokoan. Tujuannya agar lebih tertata dan seragam. 

"Kami juga sudah koordinasi dengan toko di mana fasad Malioboro akan tetap jadi bagian dari heritage. Nantinya area lorong tetap jadi tempat bagi publik untuk jalan, namun toko tidak boleh memperluas area jualan sampai area lorong," katanya. 

Selain penataan di kawasan Maliioboro, kata Sultan berbagai atraksi wisata akan dihadirkan di kawasan Malioboro pada setiap akhir pekan. Atraksi untuk menarik wisatawan itu bisa digelar berbarengan dengan penataan Malioboro. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya