Pedagang Teras Malioboro 2 Mengaku Belum Tahu Rencana Relokasi  

Pedagang memilih fokus ke pendapatan  

Yogyakarta, IDN Times - Pedagang di Teras Malioboro 2  mengaku belum menerima informasi resmi tentang rencana pemindahan ke Teras Malioboro 1. Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma Rudiarto memaparkan pedagang hanya mendengar dari media tentang rencana tersebut. 

1. Pedagang hanya mengetahui dari media

Pedagang Teras Malioboro 2 Mengaku Belum Tahu Rencana Relokasi  Pedagang yang sudah direlokasi menata barang dagangannya di los Teras Malioboro 2. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Rudiarto mengatakan para pedagang sudah mengerti keberadaan mereka di Teras Malioboro hanya sementara karena lokasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery yang dipusatkan di Gedung DPRD DIY.

"Kami belum mendapat sosialisasi atau informasi resmi. Hanya mendengar dari media saja soal rencana tersebut," kata Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma Rudiarto, Selasa (20/9/2022). 

2. Pedagang lebih pilih fokus tingkatkan pendapatan

Pedagang Teras Malioboro 2 Mengaku Belum Tahu Rencana Relokasi  Teras Malioboro pada 19/02/2022 (IDN Times/Dyar Ayu)

Sekitar seribu pedagang lebih memilih untuk fokus pendapatan untuk memulihkan ekonomi yang terpuruk akibat pandemik Covid-19.

"Omzet yang diterima pedagang pun masih belum merata. Ada yang sudah mampu meraup keuntungan tetapi ada juga yang belum. Masih butuh pembenahan supaya ada pemerataan," katanya dikutip Antara. 

 

Baca Juga: Pemkot Jogja akan Pastikan PKL Teras Malioboro 2 Tak Jual Lapak   

3. Pemkot telah melakukan validasi data pedagang

Pedagang Teras Malioboro 2 Mengaku Belum Tahu Rencana Relokasi  Mal Malioboro yang treletak di Jalan Malioboro . Sumber/ Wikipedia

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya melakukan validasi untuk kebutuhan kontrak penggunaan lapak sekaligus verifikasi data pedagang.

Rudi berharap, validasi yang dilakukan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan pembagian zonasi pedagang sesuai dengan jenis dagangan mereka sehingga tidak campur seperti saat ini. "Sekarang, kan, masih campur. Ada pedagang kuliner, suvenir, kerajinan, pakaian," katanya.

Baca Juga: Pemda DI Yogyakarta Ambil Alih Aset Malioboro Mal dan Hotel Ibis 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya