Kasus Baru COVID-19 di Kota Jogja Turun, Pasien ICU RS Tetap Tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi pasien COVID-19 rumah sakit di Kota Yogyakarta menunjukkan penurunan. Tapi salah satu penyebabnya adalah penambahan jumlah rumah sakit rujukan.
“Keterisian ruang isolasi pelan-pelan mulai turun sekarang sekitar 76 persen. Namun, ini juga disebabkan adanya penambahan kapasitas dari rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, Selasa (3/8/2021).
1. Jumlah pasien di ICU mencapai 95 persen dari keterisian tempat tidur
Sejak awal Agustus 2021, total jumlah ruang isolasi dari tujuh rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta untuk menangani pasien COVID-19 sebanyak 308 tempat tidur dan terisi sebanyak 236 tempat tidur. Sedangkan untuk ruang perawatan ICU sebanyak 43 tempat tidur terisi 41 tempat tidur.
“Masih sekitar 95 persen. Untuk ICU masih cukup tinggi,” ujar Emma Rahmi.
Baca Juga: Stok Vaksin Menipis, Target Jumlah Vaksinasi Pelajar Sleman Meleset
2. Jumlah kasus baru menurun
Angka kasus baru mulai awal Kota Yogyakarta bertambah sebanyak 659 kasus. Sedangkan untuk pasien yang telah sembuh selama tiga hari ini berjumlah 515 orang.
Emma mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta pada awal Agustus menunjukkan kecenderungan penurunan, khususnya untuk penambahan kasus baru.
“Puncak kasus di Kota Yogyakarta terjadi pada 4-10 Juli 2021 dan setelahnya menunjukkan perkembangan yang fluktuatif, namun cenderung ada penurunan,” katanya.
3. Jumlah tenaga kesehatan ditambah
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berusaha merekrut tambahan tenaga kesehatan untuk mendukung penanganan pasien di rumah sakit. Namun Emma menyatakan tidak mudah mendapat tambahan sumber daya manusia.
"Yang penting warga Kota Yogyakarta disipilin mematuhi aturan PPKM dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin sebagai upaya mencegah penularan kasus," katanya.