Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bencana banjir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bantul, IDN Times - ‎Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul mengkhawatirkan maraknya pembuangan sampah di sungai, tak hanya mencemari ekosistem namun bakal kebanjiran sampah saat musim hujan. 

1. Tak hanya banjir air namun juga sampah‎

Aliran sungai Code kotor akibat sampah.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Komisi C, DPRD Bantul, Dwi Kristiantoro mengatakan permasalahan sampah yang terjadi sejak penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, tidak hanya menyebabkan darurat sampah.

"Persoalan tidak saja sampah menumpuk dimana-mana, saat hujan Bantul bisa banjir sampah akibat kebiasaan buruk warga membuang sampah di sungai karena tak punya lahan untuk menimbun sampah," ungkapnya, Kamis (19/10/2023).

2. Warga di beberapa wilayah tak punya lahan untuk pembuangan sampah

Ilustrasi tumpukan sampah.Goggle

Menurutnya darurat sampah terjadi di wilayah Bantul Kota dan perbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta, yang tidak punya lahan untuk membuang sampah.

"Jika membudayakan memilah sampah sebenarnya permasalahan sudah selesai di tingkat rumah tangga. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau budidaya magot. Sedangkan nonorganik punya nilai ekonomis bisa dikumpulkan dan dijual seperti botol plastik bekas minuman," ucapnya.

3. Program Bantul Bersama 2025 dinilai sulit teralisasi

Ilustrasi alat pengolah sampah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Target Pemkab Bantul sampah selesai di tingkat kalurahan, Dwi mengatakan akan sulit terealisasi, sebab anggaran kalurahan terbatas untuk membeli alat pengolah sampah yang nilainya miliaran rupiah. 

"Yang harus kita pikirkan adalah, sebentar lagi musim hujan dan sampah menumpuk di sungai berpotensi membanjiri Bantul saat musim hujan mendatang. Jadi banjirnya bukan air saja," pungkasnya .‎

Editorial Team