Kisah Penyelamatan Penambang Pasir di Sungai Opak, 1 Orang Hilang   

Waluyo berhasil selamat karena berpegangan perahu 

Bantul, IDN Times - Seorang penambang pasir di muara Sungai Opak, Kalurahan Parangtritis hilang terseret arus ke laut selatan. Seorang penambang lainnya berhasil diselamatkan oleh dua anggota tim SAR Satlinmas Wilayah III, Kabupaten Bantul.

Seorang penambang yang hilang terseret gelombang ke laut adalah Suhardi warga Padukuhan Duwuran, Kalurahan Parangtritis. Saat ini laki-laki berusia 43 tahun tersebut masih dicari keberadaannya.

 

 

1. Tim SAR mengetahui korban temggelam pukul 05.30 WIB

Kisah Penyelamatan Penambang Pasir di Sungai Opak, 1 Orang Hilang   Hendri Triyono, anggota Sar Satlinmas Wilayah III Bantul yang menyelamatkan Waluyo. IDN Times/Daruwaskita

Salah seorang anggota penyelamat, Hendri Triyono yang akrab dipanggil Gonder menceritakan detik-detik penyelamatan Waluyo yang merupakan tetangganya sendiri. 

"Jadi sekitar pukul 05.30 WIB saya mendapatkan telepon ada penambang pasir di muara Sungai Opak yang mesinnya mati. Perahunya terseret ke laut melalui muara Sungai Opak," ujarnya saat ditemui di Pantai Depok, Senin (1/2/2021).

Gonder bergegas menuju Pos Tim SAR Pantai Depok untuk mengambil pelampung dan bertemu dengan anggota penyelemat lainnya yang bernama Roni. 

"Saat itu saya melihat korban Waluyo memegang kapal yang berisi muatan pasir di muara Sungai Opak dan meminta tolong," ujarnya.

 

Baca Juga: GKR Hemas Kesal Merasa Ditipu Penambang Pasir Merapi 

2. Waluyo berhasil selamat karena berpegangan perahu

Kisah Penyelamatan Penambang Pasir di Sungai Opak, 1 Orang Hilang   Penambangan pasir illegal di muara Sungai Opak. IDN Times/Istimewa

Dirinya bersama Roni langsung berenang mendekati Waluyo yang berpegangan erat pada kapal. Sementara dari selatan gelombang laut menerjang kuat ke arah muara Sungai Opak.

"Kita berdua berhasil memegang korban Waluyo kemudian diberikan pelampung untuk dipakai," ucapnya.

Gonder mengaku tidak mungkin membawa korban Waluyo ke arah tepian muara karena derasnya aliran di muara Sungai Opak sehingga penyelamatan korban harus mengikuti arus.

"Korban kita pegang kuat-kuat mengikuti aliran arus hingga ke sisi timur muara Sungai Opak dan ketika ada arus balik dari selatan kita berenang menuju tepian pantai dan korban berhasil diselamatkan," ucapnya.

3. Ketika anggota SAR tiba di lokasi, Suhardi sudah hilang

Kisah Penyelamatan Penambang Pasir di Sungai Opak, 1 Orang Hilang   Suhardi penambang pasir yang hilang terseret gelombang ke laut selatan. IDN Times/Daruwaskita

Korban Suhardi, kata Gonder sejak dirinya tiba di muara Sungai Opak sudah hilang diseret gelombang laut.

"Jadi saat saya tiba di muara Sungai Opak, korban Suhardi sudah tidak kelihatan terseret gelombang ke laut,"ucapnya.

Dari keterangan Waluyo, Suhardi mencoba berenang ke tepian namun tak kuat menahan derasnya aliran Sungai Opak menuju laut.

"Jadi Waluyo itu tidak bisa berenang sehingga berpegangan kapal, sedangkan Suhardi yang pandai berenang mencoba ke tepian muara namun tak kuat menahan aliran air Sungai Opak dan tereset arus menuju laut dan hilang," ungkapnya. 

 

4. Pendapatan sebagai penambang pasir besar

Kisah Penyelamatan Penambang Pasir di Sungai Opak, 1 Orang Hilang   Eko Murtoyo, warga Padukuhan Bungkus. IDN Times/Daruwaskita

Salah seorang teman Suhardi, Eko Murtoyo warga Padukuhan Bungkus mengatakan sekitar satu bulan yang lalu Suhardi pernah kecelakaan saat mengambil pasir di muara Sungai Opak. Kapal yang digunakan untuk menampung pasir terbalik dan tenggelam, beruntung saat itu Suhardi bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian muara.

"Nahas untuk kecelakaan kali ini Suhardi terseret arus ke laut dan hilang," tuturnya.

Kegiatan penambangan pasir di muara Sungai Opak sudah banyak dikritik warga karena bukan tempat penambangan pasir, namun menguruk gundukan pasir laut pembatas laguna dengan laut selatan yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan.

"Para penambang ini penghasilannya besar sehari Rp500 ribu mudah didapat. Kita yang kerja seharian di parkir Pantai Depok paling banyak dapat bayaran Rp50 ribu," ungkapnya.

 

Baca Juga: 10 Wisata Pantai Kece di Bantul Yogyakarta, Gak Melulu Parangtritis!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya