Hujan Lebat 3 Sekolah SD dan SMP di Gunungkidul Kebanjiran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Hujan lebat yang berlangsung di Gunungkidul sejak Senin (13/2/2023) hingga Selasa (14/2/2023), menyebabkan beberapa sekolah terendam banjir. Akibatnya aktivitas belajar terpaksa diliburkan dan diganti dengan pembelajaran daring.
1. Saluran air tak mampu menampung hujan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi mengatakan hujan lebat mengakibatkan banjir di Kapanewon (Kecamatan) Girisubo. "Ya beberapa sekolah memang terendam banjir," ungkapnya.
Banjir yang melanda sejumlah sekolah disebabkan luweng (saluran air) tidak mampu menampung air hujan dengan intensitas tinggi. "Ya akhir meluap dan merendam sejumlah sekolah," katanya.
2. Sebanyak 3 sekolah terendam banjir di Kapanewon Girisubo
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan sekolah yang terendam banjir adalah SD Pucung Girisubo, SMP 1 Girisubo dan SD Kadri Girisubo.
"Sementara itu data sekolah yang kebanjiran. Saat ini pembelajaran murid dilakukan secara daring. Sekolah juga perlu membersihkan lumpur yang masuk kelas," katanya.
Baca Juga: Bencana Alam di Jogja Meningkat, Tahun 2022 Terjadi 1.817 Kejadian
Baca Juga: Pemda DIY Beri Bantuan 4 Bus untuk Pelajar di Gunungkidul
3. 1 rumah roboh terkena material longsor
Bencana hidrometereologi tidak hanya menyebabkan tiga sekolah kebanjiran. Sebuah rumah milik Maryadi (54) yang beralamat di Padukuhan Suruh RT 01, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari juga rata.
Sekretaris BPBD Gunungkidul, Subarno mengatakan rumah roboh sekitar pukul sekitar pukul 24.00 WIB yang diawali dengan suara seperti batu jatuh dari belakang rumah.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, Maryadi dan keluarganya saat ini mengungsi di rumah adiknya yang berjarak 100 meter dari rumah Maryadi," ungkapnya.
BPBD Gunungkidul bersama dengan tim sar gabungan saat ini sedang membersihkan material longsoran dan mengavakuasi benda yang masih bisa diselamatkan.
Baca Juga: Paleo Stone Age Gunungkidul: Lokasi, Harga Tiket dan Tips