Pemkab Bantul Sebut Penamaan Jembatan Kabanaran Salahi DIPA Kemenkeu

- Wakil Bupati Bantul menilai penamaan Jembatan Kabanaran menyalahi DIPA Kemenkeu yang sejak awal mencantumkan nama Jembatan Pandansimo.
- Pemkab Bantul menegaskan jembatan di wilayah Bantul seharusnya bernama Jembatan Pandansimo, sementara sisi Kulon Progo bisa Jembatan Kabanaran.
- Bupati Bantul menyebut nama Jembatan Pandansimo ditetapkan pemerintah pusat untuk menghindari kemiripan dengan Jembatan Srandakan.
Bantul, IDN Times - Polemik penamaan Jembatan Pandansimo yang berubah menjadi Jembatan Kabanaran saat diresmikan Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum berakhir.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menegaskan usulan nama yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Keuangan adalah pembangunan Jembatan Pandansimo, bukan Jembatan Kabanaran.
"Tatkala saat ini namanya diubah menjadi Jembatan Banaran atau apa itu namanya, maka ketika diperiksa Badan Pemeriksaan Keuangan atau BPK maka kementerian juga salah," katanya saat jumpa pers persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pemkab Bantul, Senin (22/12/2025).
1. Jembatan yang masuk Bantul dinamai Jembatan Pandansimo

Pembangunan jembatan tersebut berada di wilayah Pandansimo sehingga, menurutnya, nama yang tepat adalah Jembatan Pandansimo, bukan Jembatan Banaran atau Kabanaran. Meski demikian, ia menegaskan Pemkab Bantul tetap akan menerima apabila pemerintah telah memutuskan penggunaan nama Jembatan Kabanaran.
"Nanti jembatan yang masuk wilayah Bantul namanya Jembatan Pandansimo, jembatan yang masuk wilayah Kulon Progo namanya Jembatan Banaran (Kabanaran)," tegas politisi Partai Gerindra ini.
2. Sejak awal Kementerian PU menamai Jembatan Pandansimo

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, penamaan Jembatan Pandansimo bukan merupakan usulan Pemerintah Kabupaten Bantul, melainkan berasal dari Kementerian PUPR. Ia juga menegaskan, prosesi peletakan batu pertama atau ground breaking jembatan tersebut dilakukan di Pandansimo, Bantul.
"Nama Jembatan Pandansimo itu yang menentukan pemerintah pusat dan kita hanya menerima saja nama Jembatan Pandansimo," ujarnya.
3. Nama Jembatan Pandansimo agar tidak ada kemiripan nama dengan Jembatan Srandakan

Penamaan Jembatan Pandansimo, bukan Jembatan Srandakan 3, dimaksudkan agar tidak menimbulkan kemiripan nama. Pasalnya, sebelumnya sudah ada Jembatan Srandakan 1 yang ditutup akibat bangunan runtuh, serta Jembatan Srandakan 2 yang berada di selatan Jembatan Srandakan 1 dan hingga kini masih beroperasi sebagai penghubung antara Bantul dan Kulon Progo.
"Ya itu tadi alasannya kenapa diberi nama Jembatan Pandansimo bukan Jembatan Srandakan 3. Tapi saat diresmikan berubah menjadi nama Jembatan Kabanaran," katanya.


















