Gelombang Pasang, Warung Makan Seafood Pantai Depok Aman
Gelombang pasang terjang pantai selatan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Bantul, IDN Times - Gelombang pasang tengah menerjang pantai selatan Yogyakarta termasuk wilayah Kabupaten Bantul. Namun, hal ini tidak mempengaruhi warung makan seafood yang ada di pinggir Pantai Depok.
Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Plafon Kantor Dinkes Bantul Ambrol
1. Warung makan seafood di tepi Pantai Depok aman dari terjangan gelombang
Rumah makan seafood di Pantai Depok yang dipenuhi wisatawan yang akan santap menu seafood.(IDN Times/Daruwaskita)Dardi Nugroho, salah seorang pemilik warung makan seafood Pantai Depok, mengakui gelombang pasang menerjang kawasan Pantai Depok dalam beberapa hari terakhir ini. Namun, sejauh ini belum berdampak pada kerusakan warung makan seafood yang berada di pinggir Pantai Depok.
"Iya memang gelombang pasang, namun sejauh ini warung-warung makan seafood yang berada di pinggir pantai masih aman," katanya, Rabu 15/6/2022.
2. Pemilik warung makan sudah hafal dengan karakter gelombang Pantai Depok
Dardi Nugroho nelayan sekaligus pemilik rumah makan salsabila II Pantai Depok. IDN Times/DaruwaskitaDardi mengatakan, para pemilik warung makan seafood yang berada di pinggir pantai umumnya mengantisipasi gelombang pasang dengan memindahkan meja kursi ke tempat yang lebih aman. Namun, sampai hari ini terjangan gelombang pasang belum sampai ke warung-warung.
"Sudah ada tanda-tandanya jika gelombang pasang akan menerjang. Pemilik warung makan seafood sudah punya perkiraan sendiri," ungkapnya.
Satu tahun lalu, memasuki masa pancaroba atau musim angin timuran, gelombang pasang sempat menerjang sejumlah warung makan seafood dan kerusakannya cukup parah.
"Separuh bangunan warung makan seafood milik saya juga hancur akibat terjangan gelombang pasang. Namun itu sudah risiko berjualan di pinggir pantai," ujar pemilik warung makan seafood Salsabila II di Pantai Depok ini.
3. Nelayan Pantai Samas enggan melaut karena takut merugi
Nelayan pantai selatan Bantul enggan melaut akibat gelombang pasang dan takut merugi.(IDN Times/Daruwaskita)Sementara salah seorang nelayan Pantai Samas, Sumberejo, mengatakan gelombang pasang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini yang menyebabkan nelayan enggan turun melaut. Tangkapan ikan yang minim membuat nelayan nombok ketika turun melaut tanpa hasil.
"Sekali melaut modal yang dibutuhkan itu sekitar Rp300 ribu, kalau ndak dapat ikan kan nombok banyak terutama BBMnya," katanya.
Saat ini nelayan selain bekerja di ladang, juga ada yang menjering eret dari pinggiran pantai namun hasilnya juga tak menentu bahkan terkadang hanya dapat sampah.
"Harusnya bulan ini sudah masuk musim timuran namun anehnya masih sering terjadi hujan disertai angin. Ini yang bikin nelayan bingung. Cuaca berubah-ubah secara mendadak," ungkapnya.
Baca Juga: Harga Cabai Meroket, Petani di Bantul Biarkan Tanaman Dimakan Hama
