Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lebih dari 80 institusi pendidikan Eropa ramaikan EHEF 2025. (Dok. EHEF)
Lebih dari 80 institusi pendidikan Eropa ramaikan EHEF 2025. (Dok. EHEF)

Intinya sih...

  • EHEF 2025 membuka peluang belajar di Eropa bagi mahasiswa Indonesia

  • Lebih dari 80 institusi pendidikan tinggi Eropa akan berpartisipasi

  • Acara ini juga menyediakan sesi kelas dan diskusi interaktif mengenai tips belajar di luar negeri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - Lebih dari 80 institusi pendidikan tinggi di Eropa akan berpartisipasi dalam acara European Higher Education Fair (EHEF) 2025, yang membuka peluang belajar di luar negeri bagi mahasiswa Indonesia.

Acara tahunan tersebut akan diadakan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 6 November 2025, kemudian pada 8-9 November di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta.

1. Membangun dunia lebih tangguh dan berkelanjutan

Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/ICSA)

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Denis Chaibi, menyampaikan bahwa sejak perdana digelar pada tahun 2008, EHEF telah membuktikan komitmen Uni Eropa dalam mendukung mahasiswa Indonesia yang bermimpi mengejar pendidikan di Eropa.

Menurut Denis, EHEF tidak hanya sebagai ajang promosi kampus semata, namun juga demi memperkuat hubungan kemitraan antara lembaga pendidikan Indonesia dan lembaga pendidikan di Eropa.

Menurutnya, pendidikan memainkan peran penting dalam strategi global Uni Eropa, khususnya membangun dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, pendidikan juga memantik inovasi, pengembangan keterampilan, dan pemahaman budaya lintas negara yang berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan serta transformasi digital di seluruh dunia.

"Dengan berinvestasi dalam kemitraan dan peluang pendidikan, EU (Uni Eropa) berkomitmen untuk memberdayakan generasi pemimpin global berikutnya dan berkontribusi pada masa depan yang lebih terhubung, sejahtera, dan tangguh," imbuh Denis dalam keterangannya.

2. Diramaikan lebih dari 80 institusi pendidikan Eropa

Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/RDNE Stock project)

Dalam EHEF 2025, sebanyak 80 institusi pendidikan tinggi Eropa akan hadir, yang berasal dari Belgia, Jerman, Irlandia, Spanyol, Prancis, Italia, Latvia, Hongaria, Belanda, Austria, Polandia, Rumania, Slovakia, Finlandia, Swedia, serta Uni Eropa dan Indonesia yang diwakili oleh LPDP dan Beasiswa Garuda.

Pada acara tersebut, pengunjung bisa menjelajahi berbagai program studi mulai dari ilmu sosial hingga sains terapan, atau mencari informasi mengenai peluang beasiswa.

Mengacu data tahunan, lanjut Denis, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya memberikan lebih dari seribu beasiswa bagi pelajar dan akademisi Indonesia melalui program Erasmus+ serta skema beasiswa masing-masing negara. Totalnya, setiap tahun lebih dari 4 ribu pelajar dan peneliti dari Indonesia berangkat belajar di Eropa.

EHEF ke-17 ini akan memiliki tema baru seiring dengan peluncuran inisiatif '1,000 Green Engineering', sebuah situs yang menyajikan informasi terkait program teknik hijau, pelatihan vokasi, dan kursus teknologi berkelanjutan di berbagai universitas di Eropa.

Tujuan Uni Eropa dengan inisiatif tersebut adalah untuk menyiapkan calon insinyur hijau dari Nusantara. Misi inisiatif ini adalah menciptakan jawaban atas beragam tantangan global, macam perubahan iklim dan ekonomi sirkular.

3. Tips belajar-beradaptasi di luar negeri

ilustrasi kuliah di luar negeri (pexels.com/ICSA)

Selain pameran utama, EHEF 2025 juga menyediakan sesi kelas dan diskusi interaktif yang membahas tips belajar di luar negeri, cara beradaptasi dengan budaya baru, dan bagaimana mempersiapkan kehidupan mandiri.

Para pengunjung yang hadir di GIK UGM juga bisa ikut dalam sesi eksklusif yang disampaikan oleh perwakilan tiap-tiap negara anggota Uni Eropa.

"Animo yang besar dari calon mahasiswa di Jogja membuat kami memutuskan untuk kembali menyelenggarakan EHEF di kota ini," ujarnya.

Bukan cuma mengenalkan peluang belajar dan beasiswa, EHEF 2025 juga diharapkan dapat mendorong pertukaran pelajar serta memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan dari Eropa dan Indonesia.

"Harapannya mahasiswa tidak hanya belajar, tapi juga bisa menikmati pengalaman budaya yang beragam, karena Uni Eropa punya 27 negara anggota dengan keunikan masing-masing," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team