Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/RDNE Stock project)
Dalam EHEF 2025, sebanyak 80 institusi pendidikan tinggi Eropa akan hadir, yang berasal dari Belgia, Jerman, Irlandia, Spanyol, Prancis, Italia, Latvia, Hongaria, Belanda, Austria, Polandia, Rumania, Slovakia, Finlandia, Swedia, serta Uni Eropa dan Indonesia yang diwakili oleh LPDP dan Beasiswa Garuda.
Pada acara tersebut, pengunjung bisa menjelajahi berbagai program studi mulai dari ilmu sosial hingga sains terapan, atau mencari informasi mengenai peluang beasiswa.
Mengacu data tahunan, lanjut Denis, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya memberikan lebih dari seribu beasiswa bagi pelajar dan akademisi Indonesia melalui program Erasmus+ serta skema beasiswa masing-masing negara. Totalnya, setiap tahun lebih dari 4 ribu pelajar dan peneliti dari Indonesia berangkat belajar di Eropa.
EHEF ke-17 ini akan memiliki tema baru seiring dengan peluncuran inisiatif '1,000 Green Engineering', sebuah situs yang menyajikan informasi terkait program teknik hijau, pelatihan vokasi, dan kursus teknologi berkelanjutan di berbagai universitas di Eropa.
Tujuan Uni Eropa dengan inisiatif tersebut adalah untuk menyiapkan calon insinyur hijau dari Nusantara. Misi inisiatif ini adalah menciptakan jawaban atas beragam tantangan global, macam perubahan iklim dan ekonomi sirkular.