Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bantul Berusia 193 Tahun, Ini PR yang Jadi Sorotan DPRD

Logo HUT Bantul ke-193. (Dok. Diskominfo Bantul)
Intinya sih...
  • DPRD Bantul soroti darurat sampah yang membutuhkan solusi cepat, termasuk penanganan sampah di Pemkot Yogyakarta.
  • Pemeliharaan jalan rusak dan infrastruktur menjadi pekerjaan rumah mendesak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan keselamatan lalu lintas.
  • Stunting juga menjadi perhatian serius, dengan penekanan angka stunting dan penanganan pasangan yang akan menikah hingga memiliki anak.

Bantul, IDN Times - Kabupaten Bantul akan merayakan hari jadinya yang ke-193 tahun pada Sabtu (30/7/2024) besok. Di usia yang hampir dua abad ini, sejumlah masalah atau pekerjaan rumah harus diselesaikan oleh Pemkab Bantul untuk ke depannya.

Lantas, apa saja pekerjaan rumah yang menurut DPRD harus segera diselesaikan oleh Pemkab Bantul dalam usia yang tidak lagi muda tersebut?

1. Masalah sampah ada di depan mata yang harus diselesaikan

Ilustrasi pembuangan sampah. (Dok. Istimewa)

Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, mengatakan bahwa permasalahan yang mendesak dan harus segera diselesaikan adalah darurat sampah yang membutuhkan solusi cepat. Persoalan sampah di Bantul bukan hanya tentang mengelola sampah dari warga di Bumi Projotamansari, tetapi juga harus ikut menyelesaikan masalah sampah yang dihadapi oleh Pemkot Yogyakarta.

"Sampah itu permasalahan atau pekerjaan rumah yang tidak bisa lagi ditunda untuk diselesaikan," ujarnya, Jumat (19/7/2024).

2. Jalan rusak hingga stunting jadi perhatian khusus DPRD

Ilustrasi perbaikan jalan (IDN Times/Daruwaskita)

Selain darurat sampah, ada beberapa pekerjaan rumah mendesak yang harus diselesaikan oleh Pemkab Bantul, seperti masalah infrastruktur. Pemeliharaan jalan yang rusak, terutama jalan kabupaten yang saat ini mencapai ratusan kilometer, sangat penting. Infrastruktur yang baik berpengaruh besar terhadap geliat ekonomi masyarakat dan kondisi jalan yang buruk sering kali menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

"Banyak keluhan masyarakat terkait infrastruktur jalan yang rusak namun tak segera diperbaiki," tutur Hanung.

Masalah stunting juga harus mendapat perhatian serius. Generasi penerus bangsa ini bisa cerdas dan sehat berawal dari penanganan stunting, mulai dari penanganan pasangan yang akan menikah hingga nantinya memiliki anak.

"Angka stunting juga harus terus ditekan dan ini butuh kerja keras semua sektor termasuk masyarakat," tandasnya.

3. Saluran irigasi jadi fokus perhatian Komisi C selain darurat sampah

Perbatasan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. (IDN Times/Paulus Risang)

Ketua Komisi C DPRD Bantul, Dwi Kristiantoro, menyatakan bahwa masalah sampah merupakan persoalan yang mendesak saat ini. Namun, politisi PDIP ini optimistis bahwa masalah sampah bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.

"Masalah sampah iku darurat ta, jadi saya optimistis dalam waktu satu atau dua tahun selesai. Ini kan darurat," terangnya.

Sejalan dengan Hanung, Dwi juga menyoroti masalah infrastruktur jalan dan irigasi sebagai hal yang mendesak untuk diselesaikan. Infrastruktur jalan yang bagus akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Bantul, yang menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah tertinggi. Sementara itu, infrastruktur irigasi juga sangat penting karena lebih dari 50 persen masyarakat Bantul bergantung pada sektor pertanian.

"Bagi Komisi C dua pekerjaan rumah itu yang harus diselesaikan namun tak mudah sebab tergantung juga dengan anggaran yang ada," tandasnya.

4. Sosialisasi tentang potensi bencana alam harus ditingkatkan

Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis, Bantul. (Pixabay.com/sendywulandh)

Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, mengatakan bahwa pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian adalah mitigasi bencana. Bantul merupakan daerah zona merah gempa dan tsunami, sehingga sosialisasi tentang bencana alam dan langkah-langkah antisipasi harus ditanamkan kepada masyarakat.

"Masyarakat ketika membangun rumah juga harus memperhatikan struktur rumahnya," ucapnya. "Sosialisasi terkait potensi bencana yang bisa terjadi juga harus dilakukan," tuturnya lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
Paulus Risang
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us