Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bangunan Rusak Akibat Gempa Bumi di Bantul Mencapai 57 Titik

Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa bumi.(Dok.Istimewa)

Bantul, IDN Times - Jumlah bangunan yang rusak akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,0 SR di Kabupaten Bantul pada Jumat (30/6/2023) malam terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat hingga Sabtu (1/7/2023) pagi, kerusakan bangunan mencapai 57 titik.

1. Kerusakan bangunan terbanyak di wilayah Bantul selatan

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, kerusakan bangunan paling banyak adalah rumah penduduk, mulai dari genting dan asbes melorot, tembok roboh, hingga atap rumah juga ambrol.

"Lokasi rumah warga yang rusak terbanyak di kawasan Bantul selatan mulai dari Kapanewon Sanden, Kretek, dan Kapanewon Pundong. Meski ada juga di wilayah Bantul utara namun tak sebanyak wilayah Bantul selatan," katanya, Sabtu (1/7/2023).

2. Tidak ada warga yang mengungsi

Ilustrasi warga mengungsi ke tenda darurat. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Agus Yuli menerangkan, pihaknya telah melakukan asesmen pada bangunan atau rumah warga yang rusak hingga kebutuhan yang diperlukan bagi warga yang rumahnya rusak. Namun dapat dipastikan pasca gempa bumi tidak ada warga yang mengungsi.

"Kerusakan bangunan rumah masih dalam kategori ringan sehingga tidak ada warga yang mengungsi," ucapnya.

3. Satu korban meninggal dunia akibat dampak gempa bumi

Jenazah korban meninggal akibat gempa bumi di Bantul.(Dok.Polres Bantul)

Sementara, jumlah korban luka hingga saat ini mencapai lima orang. Selain itu, tercatat satu orang meninggal dunia atas nama Sudirah (67) warga Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro. Korban meninggal dunia bukan karena tertimpa bangunan namun korban kaget saat gempa bumi terjadi dan terjatuh dari tempat tidur. Korban juga mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Dugaan kuat korban meninggal karena serangan jantung akibat kaget dengan kejadian gempa bumi," ungkapnya. "Yang jelas kemungkinan data kerusakan masih akan bertambah sebab tim masih ada yang melakukan asesmen di lapangan."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us