Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anak Perempuan di Luar Sekolah Ikut Jadi Sasaran Imunisasi HPV Kota Jogja

ilustrasi imunisasi HPV (dok. Pemkot Yogyakarta)
ilustrasi imunisasi HPV (dok. Pemkot Yogyakarta)
Intinya sih...
  • Anak di luar sekolah mulai jadi sasaran imunisasi HPV
  • Jadwal imunisasi di luar sekolah disesuaikan wilayah
  • Vaksin HPV kini hanya 1 dosis dan tetap efektif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai memperluas cakupan program imunisasi human papillomavirus (HPV) bagi anak perempuan di luar lingkungan sekolah. Langkah ini diambil setelah cakupan vaksinasi di sekolah mencapai persentase tinggi.

Imunisasi HPV yang diberikan secara gratis bertujuan untuk mencegah kanker leher rahim. Pemerintah pusat menetapkan kebijakan ini agar anak-anak perempuan yang tidak mengenyam pendidikan formal tetap mendapatkan perlindungan yang sama.

1. Anak di luar sekolah mulai jadi sasaran imunisasi HPV

ilustrasi vaksin HPV (pexels.com/RF._.studio _ )
ilustrasi vaksin HPV (pexels.com/RF._.studio _ )

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jogja, Lana Unawanah, menyampaikan bahwa imunisasi HPV telah dijalankan sejak 2019 di wilayah DIY. Tahun ini, sasaran vaksinasi mulai menyasar anak-anak perempuan di luar sekolah karena cakupan di sekolah sudah mencapai 95 persen.

“Sasaran HPV di luar sekolah baru tahun ini di DIY karena cakupan sasaran HPV di sekolah sudah bagus sehingga kebijakan dari pemerintah pusat, diperluas pada anak-anak (perempuan) di luar sekolah. Artinya anak-anak yang tidak bersekolah tetap mendapat perlindungan yang sama,” kata Lana saat dikonfirmasi, Rabu (6/7/2025) dilansir laman Pemkot Jogja.

Sasaran baru ini mencakup anak perempuan usia 11–15 tahun yang belum pernah menerima vaksin, termasuk mereka yang mengikuti homeschooling, tinggal di panti asuhan, panti sosial, atau anak difabel yang tidak bersekolah.

2. Jadwal imunisasi di luar sekolah disesuaikan wilayah

ilustrasi imunisasi HPV (dok. Pemkot Yogyakarta)
ilustrasi imunisasi HPV (dok. Pemkot Yogyakarta)

Lana menyebutkan bahwa imunisasi HPV di sekolah masuk dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang digelar setiap Agustus. Untuk anak-anak di luar sekolah, pelaksanaannya tetap dimulai pada Agustus, namun menyesuaikan dengan jadwal kesepakatan di masing-masing wilayah.

“Pelaksanaan imunisasi HPV untuk anak-anak di luar sekolah tetap dilakukan oleh petugas puskesmas sesuai dengan kesepakatan wilayah masing-masing. Bisa dilakukan di puskesmas, balai RW, atau kelurahan. Ada yang sudah mulai jalan. Tergantung dari puskesmas dan jadwal di wilayah,” paparnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta juga mencatat bahwa pada tahun 2025, jumlah sasaran vaksinasi di sekolah mencapai 4.199 anak dari kelas 5, 6, dan 9. Sementara itu, sasaran di luar sekolah sekitar 350 anak perempuan.

3. Vaksin HPV kini hanya 1 dosis dan tetap efektif

ilustrasi vaksinasi HPV anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi vaksinasi HPV anak (freepik.com/freepik)

Data sasaran vaksin di sekolah diperoleh dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), sementara untuk anak-anak di luar sekolah, Dinkes bekerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan seperti PKK. Lana juga menegaskan bahwa semua anak perempuan yang sekolah di wilayah Kota Yogyakarta tetap mendapatkan vaksin, meskipun bukan warga domisili Kota Yogyakarta.

“Anak perempuan yang bersekolah di wilayah kota tapi bukan penduduk Kota Jogja tetap mendapatkan imunisasi HPV,” ujar Lana.

Jika sebelumnya vaksin HPV diberikan dua dosis untuk anak kelas 5 dan 6, kini hanya diberikan satu dosis saja, tanpa mengurangi efektivitas perlindungannya. Lana juga mengingatkan pentingnya vaksin HPV sebagai upaya mencegah kanker serviks.

“Imunisasi HPV ini merupakan salah satu upaya mencegah kanker leher rahim. Kami harap masyarakat memanfaatkan program imunisasi HPV gratis yang disediakan pemerintah untuk anak perempuan. Kami berharap orang tua tidak ragu atau takut karena vaksin ini aman dan merupakan hak anak mendapat imunisasi yang dijamin Undang-Undang terkait anak,” pesan Lana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us