TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Penyebab Puluhan Warga Gunungkidul Terpapar Antraks

Warga sembelih sapi yang mati mendadak

ilustrasi anthrax atau antraks (phil.cdc.gov/James H. Steele)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Seorang warga Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia akibat antraks. Selain itu 85 warga dari 125 warga yang diambil sampel darahnya juga dinyatakan positif terpapar antraks.

1. Sebelum kejadian warga terpapar antraks ada lima ekor sapi mati mendadak‎

Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul mengatakan selama bulan November 2022 hingga menjelang Idul Adha setidaknya ada lima ekor sapi yang mati mendadak di Kapanewon Semanu.

"Jadi memang ada kejadian lima ekor sapi yang mati mendadak sebelum kasus adanya warga yang meninggal akibat terpapar antraks," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Seorang Warga Gunungkidul Meninggal Terpapar Anthraks

3. Warga gali kuburan sapi yang mati mendadak dan menyembelih sapi serta mengkonsumsi dagingnya

Ilustrasi daging sapi ukuran besar (pixabay.com/moiranazzari)

Adanya kasus sapi yang mati mendadak, DPKH langsung melakukan antisipasi dengan meminta sapi yang mati mendadak dikuburkan dan dilakukan pengambilan sampel untuk pengecekan penyebab kematian ternak.

"Kami sudah lakukan antisipasi dini dengan adanya kematian lima ekor sapi secara mendadak di Semanu," ungkap Wibawanti.

Sayangnya kata Wibawanti ternak sapi yang mendadak dan telah dikuburkan oleh warga digali kembali kemudian disembelih dan dagingnya dikonsumsi.

"Dari situlah penularan antraks terjadi," ucapnya.

Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan dari sampel sapi yang mati tersebut ternyata terpapar antraks.

"Kami langsung melakukan kepada warga yang tinggal di lokasi temuan (sapi mati mendadak)," katanya.

Baca Juga: Kasus Anthraks di Gunungkidul Dikhawatirkan Menyebar ke Bantul

Berita Terkini Lainnya