Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Rudi)
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Rudi)

Sleman, IDN Times - Aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) erupsi Gunung Merapi diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menuturkan berdasarkan pengamatan BPPTKG, intensitas kegempaan di Gunung Merapi masih tinggi, meski tidak meningkat juga tidak menurun.

"Belum ada tanda-tanda erupsi Merapi bakal berakhir dalam waktu dekat," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam pernyataanya pada, Jumat (31/12/2021). 

 

1. Guguran lava masih terus terjadi

Default Image IDN

Hanik memaparkan pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava yang saat ini masih terus terjadi. Deformasi yang diukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api berupa electronic distance measurement (EDM) juga masih menunjukkan ada suplai magma meski kecil.

"Jumlah guguran lava masih tinggi, yaitu rata-rata 160 kali per hari. Jadi belum ada peningkatan dan penurunan atau masih stagnan tinggi," papar Hanik.

 

2. Pertumbuhan volume kubah masih kecil

Editorial Team

Tonton lebih seru di