Aksi May Day di Jogja Serukan Hari Buruh untuk Buruh, Bukan Partai

- Serikat Buruh Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (SBSI DIY) dan Konfederensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY gelar aksi Hari Buruh di Tugu Yogyakarta.
- Mereka menegaskan aksi turun ke jalan hari ini untuk buruh, bukan kepentingan partai, serta mengawal revisi UU Ketenagakerjaan agar buruh lebih sejahtera.
- Massa aksi juga menyoroti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat dampak efisiensi yang dilakukan pemerintah, serta menampilkan seni tradisional gedruk sebagai simbol perjuangan.
Yogyakarta, IDN Times - Serikat Buruh Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (SBSI DIY) bersma Konfederensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY, yang tergabung Forum Komunikasi Buruh Bersatu (FKBB), menggelar aksi Hari Buruh di Tugu Yogyakarta, Kamis (1/5/2025). Massa menegaskan aksi turun ke jalan hari ini untuk buruh, bukan kepentingan partai.
“Kita berbicara buruh yang kita perjuangkan, tidak bicara partai, karena ketika bicara partai pasti bicara kepentingan,” ujar Ketua SBSI DIY, Dani Eko Wiyono.
1. Berjuang bersama untuk kesejahteraan buruh

Dani mengungkapkan, kepentingan hari ini adalah berjuang bersama untuk kemaslahatan bersama. Tujuannya agar buruh lebih sejahtera termasuk untuk mengawal revisi UU Ketenagakerjaan.
“Kesejahteraan jangan sampai diakomodir kepentingan tertentu. Kita kawal RUU Ketenagakerjaan agar buruh di Jogja dan Indonesia lebih baik lagi, dan di sini kami atas nama buruh, serikat pekerja, bukan atas nama Partai Buruh. Kami tidak menggunakan itu,” ungkap Dani.
2. Soroti masalah PHK akibat efisiensi pemerintah

Dani mengatakan, selain persoalan RUU Ketenagakerjaan, massa aksi juga menyoroti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat dampak efisiensi yang dilakukan pemerintah. Bahkan disebutnya, beberapa pekerja yang terkena PHK tidak mendapatkan pesangon.
“Dengan efisiensi, banyak perusahaan susah. Contoh hotel, bertahan saja cukup. Maka banyak PHK, buruh tidak mendapat pesangon,” ucap Dani.
3. Buruh teriakkan perlawanan

Sementara Wakil Ketua KSPSI DIY, Waljito menambahkan, buruh saat ini belum sejahtera, perlu perlindungan dengan Revisi UU Ketenagakerjaan. “Sehingga hari ini akan kita teriakkan perlawanan, kesewenang-wenangan terhadap buruh,” ungkap Waljito.
Massa aksi juga terlihat menampilkan seni tradsional gedruk di Tugu Yogyakarta. “Ini menjadi simbol perlawanan, perjuangan. Untuk memperjuangkan nasib buruh,” katanya.