Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

11 Menit Pidato Jokowi kala Reuni: Curhat Ijazah Berbumbu Nostalgia

WhatsApp Image 2025-07-26 at 16.42.25.jpeg
Presiden RI ke-7, Joko Widodo, menghadiri acara reuni Fakultas Kehutanan UGM. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Intinya sih...
  • Jokowi curhat soal tuduhan ijazah palsu pada reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan '80.
  • Jokowi menyinggung keaslian ijazah sarjana dan kenang-kenangan masa kuliah sebagai bukti.
  • Jokowi menghadiri reuni dengan kondisi fisik belum pulih 100 persen, meskipun terpaksa hadir agar tidak memperparah tuduhan palsu terhadap ijazahnya.

Sleman, IDN Times - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan momen reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan '80 untuk curhat soal ijazah sarjana miliknya yang ramai dituding palsu. Jokowi mendapatkan kesempatan untuk mengisi sambutan pada acara reuni ke-45 angkatan '80 Fakultas Kehutanan UGM, Bertajuk 'Spirit 80: Guyub Rukun Migunani' tersebut.

Mantan wali Kota Solo itu tak buang-buang waktu. Memulai sambutannya, Jokowi langsung menyambar dengan topik ijazah palsu. Dari 11 menit durasi ia bicara turut disematkan kenangan-kenangan masa mahasiswa sebagai bukti pernah berkuliah di UGM.

1. Peringatan buat rekan-rekan seangkatan

Jokowi sempat sedikit menyinggung sambutan dari Ketua Spirit '80, Arif Hidayat, tentang nostalgia sebelum melontarkan sebuah candaan berbumbu peringatan untuk rekan-rekannya. Dia mengingatkan teman-teman satu angkatannya soal keaslian ijazah sarjana masing-masing.

"Waktu Pak Arif menyampaikan mengenai nostalgia, saya lihat senang semuanya. Eh jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi.

"Hati-hati nanti keputusan (keabsahan ijazah) di pengadilan. Begitu keputusannya asli, Bapak Ibu boleh seneng-seneng. Tapi begitu tidak, yang 88 (ijazah satu angkatan) juga semuanya palsu," lanjutnya.

Kalimat Jokowi sontak memancing tawa rekan-rekannya. Sementara, Jokowi masih dibuat heran oleh para pihak yang terus saja mempersoalkan keabsahan ijazahnya, dan bergeser ke skripsi hingga KKN karena buntu atau sulit dicari-cari salahnya.

"Kok kadang nggak masuk logika ini, ya kejadiannya, peristiwanya seperti yang kita lihat. Kita ini kuliah sulit-sulit tapi kalau saya lulus semua (mata kuliah)," tutur Jokowi.

2. Kenang-kenangan masa kuliah, memori teman jadi bukti

WhatsApp Image 2025-07-26 at 16.42.26.jpeg
Presiden RI ke-7, Joko Widodo, menghadiri acara reuni Fakultas Kehutanan UGM. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Jokowi mengklaim, padahal sudah melalui semua tahapan perkulihan hingga bisa mendapatkan ijazah itu, termasuk melalui proses pengujian skripsi yang barisan pengujinya masih ia ingat semuanya. Sebagai bukti penguat, dia juga mengungkit kenangan-kenangan kegiatan masa lalu bersama rekan-rekannya.

"Kita ini kuliah lama, bareng. Ke Kerinci bareng, ke Wanagama bareng. Kalau pas KKN-nya ke pabrik Nusantara Plywood, bareng. Ke Saradan, di Ngawi juga bareng. Kemudian ke konservasi, ke Pangandaran dan ke Ujung Kulon juga bareng," katanya.

"Ke Cilacap bareng, Cilacap dan Baturaden bareng. Randublatung bareng. Kerinci. Bareng-bareng," lanjut Jokowi.

"Pertama sampai puncak Pak Jokowi juga," sahut teman seangkatan Jokowi bernama Bambang.

"Saya enggak menyampaikan nanti dipikir sombong. Tapi itu bener dikatakan Pak Bambang bener waktu kerinci yang sampai atas pertama kali Jokowi," timpal Jokowi.

3. Canda terpaksa ikut reuni

Pada akhir sambutan, Jokowi membeberkan jika sebenarnya kondisi fisiknya belum pulih 100 persen. Tiga bulan ini ia masih menjalani masa pemulihan untuk gangguan kesehatan yang dialaminya.

Hanya saja, Jokowi tak menolak sewaktu rekan semasa kuliah bernama Bambang tadi menghubunginya dan memintanya datang ke acara reuni. Jokowi berseloroh dirinya terpaksa hadir, ketimbang lagi-lagi ijazahnya dituding tak otentik.

"Nanti kalau nggak dateng tambah palsunya gimana. Ini saya paksakan datang betul. Bayangkan kalau saya nggak dateng, nah rekan saya, 67 orang ngumpul nanya Jokowi di mana. Ramai lagi nanti, ya kan?" ucapnya.

Namun, Jokowi punya pandangan bahwa polemik asli tidaknya ijazah miliknya seharusnya selesai seiring dengan pernyataan Rektor UGM, Ova Emilia beberapa waktu lalu yang menyebutkan ijazah mantan Gubernur DKI Jakarta itu asli keluaran 'kampus biru'.

Pernyataan dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta yang menyebut bahwa Jokowi pernah berkuliah di UGM mulai 1980 hingga lulus 1985 jadi penguat. Sigit juga bilang ijazah Jokowi asli.

"Sebetulnya sudah rampung itu. Yang membuat, produsennya juga sudah menyampaikan seperti itu. Tapi ya itulah. Sekali lagi, ini politik. Itu bukan urusan asli dan tidak asli. Sudah tahu semuanya itu asli, tapi itu untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us