Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Perempuan Independen Cenderung Susah Pacaran

ilustrasi orang bekerja (Pexels/fauxels)

Cinta selalu memiliki cerita uniknya masing-masing, termasuk para perempuan independen. Meski terlihat tangguh dan mandiri, tidak mudah bagi mereka untuk menemukan pasangan yang cocok atau bahkan menjalin hubungan asmara.

Ada sejumlah tantangan yang mereka hadapi dalam melakoni hubungan asmara dengan lawan jenis. Berikut ini beberapa alasan yang membuat perempuan independen cenderung susah berpacaran.

1. Terbiasa melakukan banyak hal sendiri

ilustrasi orang bekerja (Unsplash/Thought Catalog)

Salah satu ciri dari perempuan independen tentu saja kemampuannya dalam melakukan banyak hal. Bahkan semua hal tersebut seolah dilakukan seorang diri, sehingga membuat perempuan independen jadi tidak bergantung pada orang lain.

Hal inilah yang kemudian membuatnya sulit berada dalam hubungan percintaan yang identik dengan take and give. Kebiasaannya yang terlalu independen justru membuat hubungan percintaan tersebut rentan mengalami masalah, sebab seolah tak membutuhkan peran pria.

2. Kesibukan yang padat

ilustrasi pasangan (unsplash.com/@jasongoodman_youxventures)

Bagi perempuan independen memang kesibukan menjadi rutinitas tersendiri. Rutinitas ini bisa mengambil banyak waktu, sehingga membuatnya tak ada kesempatan untuk mencari pria di luar sana.

Kesibukan inilah yang sering kali menjadi alasan mengapa para perempuan sulit mendapatkan kekasih. Tidak heran jika ada banyak cerita dari para perempuan independen yang terpaksa dijodohkan karena tak punya waktu untuk mencari pasangan sendiri.

3. Standar pasangannya tinggi

ilustrasi pasangan berpelukan (unsplash.com/@candice_picard)

Para perempuan independen cenderung memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi, baik secara pendidikan atau pun karier. Hal ini sudah pasti akan memengaruhi banyak hal dalam dirinya, baik itu cara berpikir atau pun standar dalam menentukan pasangan.

Sayangnya terkadang tak mudah dalam menemukan pasangan yang benar-benar memenuhi standar tersebut. Dampaknya akan membuat para perempuan independen jadi sulit untuk memiliki pasangan.

4. Pria kerap merasa terintimidasi

ilustrasi pria sedih (unsplash.com/@franciscoegonzalez)

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya mengenai standar yang tinggi, sudut pandang pria dalam melihat perempuan independen juga akan berbeda. Tak sedikit pria yang kerap merasa terintimidasi, namun tak sedikit pula yang justru bangga.

Padahal sebetulnya tak ada masalah apabila perempuan memiliki standar tinggi, justru pria juga seharunya ikut meninggikan standar tersebut. Dengan demikian, satu sama lain bisa sama-sama saling memantaskan diri.

5. Terkesan individualis

ilustrasi sedih (unsplash.com/@ericjamesward)

Kesan individualis seolah erat dengan karakter dari perempuan independen. Padahal sebetulnya tidak selalu demikian, sebab semuanya kembali lagi pada karakter masing-masing.

Tak sedikit pula perempuan independen yang memiliki kepribadian terbuka dan hangat. Namun, banyak orang yang kemudian terlanjut mencap mereka dengan kesan individualis, sehingga sulit untuk menjalin hubungan.

Para perempuan independen tentunya berhak menentukan standar dirinya, sebab itu menjadi sebuah bentuk kebanggaan tersendiri. Justru dengan memiliki standar yang tinggi, maka pasangan pun juga akan mengikuti. Banggalah menjadi perempuan independen, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us