Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Dampak Negatif Anak Belajar Terlalu Lama, Sulit Fokus!

ilustrasi pembelajaran digital (unsplash.com/thomascpark)

Orangtua tentu memiliki keinginan agar anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berprestasi. Oleh karenanya, kita sering mendorong anak untuk belajar agar dapat mencapai semua cita-citanya.

Meski begitu, terkadang ada satu pandangan keliru mengenai hal ini, yaitu dengan memaksa anak belajar dalam kurun waktu yang lama dan sering. Alih-alih menjadi cerdas, berikut ini beberapa dampak negatif anak belajar terlalu lama.

1. Merasa pegal dan sakit pada anggota tubuh

ilustrasi lelah belajar (pexels.com/@pixabay)

Dampak yang pertama adalah rasa pegal dan sakit pada anggota tubuh. Bagaimana tidak? Anak akan menghabiskan waktu berjam-jamnya di meja belajar dan hal ini jelas akan memengaruhi tubuhnya.

Padahal pernah ada rekomendasi untuk belajar sekitar 60 menit terlebih dahulu, lalu rehat dan dapat melanjutkan kembali. Sistem belajar yang keliru tak akan membuat anak mencapai tujuan utamanya.

2. Kesulitan fokus dan konsentrasi

ilustrasi anak marah (pexels.com/moh-adbelghaffar)

Kata siapa proses belajar itu hanya sebatas duduk dan membaca buku? Nyatanya proses belajar itu memerlukan kesiapan dan fokus yang tinggi.

Hal ini akan sulit diperoleh apabila orangtua memaksa anak untuk belajar secara berlebihan tanpa henti. Anak akan mengalami kesulitan fokus dan berkonsentrasi dalam memahami proses belajarnya. Jelas hal ini hanya akan menyulitkan anak.

3. Minimnya kesempatan bersosialisasi

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/panditwiguna)

Anak-anak juga memiliki kebutuhan untuk bersosialisai dengan teman-temannya. Hal ini sulit terwujud apabila orangtua memaksa anak untuk terus menerus belajar.

Padahal bermain bersama teman-temannya melatih kecerdasan sosial yang penting bagi kehidupan anak. Selain cerdas dalam akademik, anak juga harus cerdas secara sosial.

4. Jenuh dan kehilangan motivasi belajar

ilustrasi pembelajaran digital (unsplash.com/thomascpark)

Belajar terlalu lama ternyata dapat membawa kejenuhan tersendiri pada beberapa orang. Hal ini semakin sulit apabila kejenuhan tersebut terus berlanjut, sehingga menyebabkan anak kehilangan motivasi dalam belajar.

Sering kali orangtua tak memerhatikan hal yang satu ini, sehingga hanya sibuk memaksa anak saja. Padahal kejenuhan yang anak rasanya akan bermuara pada penurunan motivasi belajar anak.

5. Mudah stres hingga depresi

ilustrasi anak belajar (unsplash.com/comparefibre)

Segala pemaksaan belajar pada anak ternyata akan memiliki muaranya tersendiri, yaitu rasa stres. Hal ini bisa sangat rentan terjadi, apalagi jika anak terlalu memaksakan diri untuk belajar.

Justru yang dikhawatirkan apabila rasa stres tersebut dapat kemudian berkembang menjadi depresi. Dampaknya jelas akan membuat anak merasa tak nyaman, serta mudah memengaruhi aspek lain dalam kehidupan anak.

Ternyata memang segala sesuatu yang berlebihan memang tak baik, termasuk belajar salah satunya. Orangtua perlu paham porsi-porsi dalam belajar anak. Tidak perlu memaksa anak untuk belajar berlebihan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us