UMY Resmi Buka Prodi S1 Psikologi, Jawab Isu Kesehatan Mental

- UMY membuka prodi S1 Psikologi untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Prodi ini menekankan dua keunggulan utama, yaitu psikologi klinis dan psikologi keluarga, ditambah penguatan nilai-nilai Islam.
- Psikologi UMY dirancang tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tetapi juga nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan dalam pembelajaran.
Yogyakarta, IDN Times – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi menambah program studi baru, yakni S1 Psikologi, setelah menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan nomor SK 687/B/O/2025. Pembukaan prodi ini didorong oleh tingginya kebutuhan tenaga psikologi profesional sekaligus besarnya minat masyarakat terhadap bidang psikologi.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Universitas dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) UMY, Prof. Faris Al-Fadhat, menyampaikan rasa syukur atas amanah tersebut. Ia menilai kehadiran prodi ini menjadi langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam layanan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis.
1. Menjawab kebutuhan layanan kesehatan mental

Faris menjelaskan bahwa prodi baru ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program studi ini bisa menjawab persoalan-persoalan di dalam masyarakat, terutama pelayanan psikiatri dan kesehatan mental, yang menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Faris melalui telepon WA, Selasa (19/8/2025).
Selain itu, ia menyebutkan bahwa tingginya minat generasi muda pada psikologi turut menjadi alasan dibukanya prodi ini, seiring meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya well-being atau kesehatan mental.
2. Dua keunggulan utama: klinis dan nilai keislaman

Untuk membedakan diri dari universitas lain, UMY menekankan dua keunggulan utama, yaitu psikologi klinis dan psikologi keluarga, ditambah penguatan nilai-nilai Islam.
“Karena sumber daya kita kuat di bidang klinis, kami akan memperkuat pelayanan klinis dan psikologi keluarga,” jelas Faris dilansir laman resmi UMY.
UMY juga berencana menggandeng Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) untuk memperkuat layanan klinis dan kesehatan keluarga, khususnya bagi anak-anak serta remaja.
3. Integrasi nilai AIK dalam pembelajaran

Sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah, prodi Psikologi UMY dirancang tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tetapi juga nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
“Kami akan memberikan landasan yang islami, misalnya dalam pelaksanaan konseling dan teknik intervensi. Yang paling penting, kami berupaya menghadirkan nuansa AIK dengan pembiasaan mengawali aktivitas dengan berdoa dan mengaji bersama, sehingga kegiatan belajar mengajar semakin kental dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan,” ujar Psikolog Klinis sekaligus Kepala Divisi Konseling dan Kesejahteraan Mahasiswa UMY, M. Arif Rizqi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Selasa (19/8/2025).
Faris berharap prodi Psikologi UMY mendapat sambutan positif dari masyarakat dan mampu menjadi salah satu program unggulan universitas.
“Kami mengundang seluruh calon mahasiswa baru untuk bergabung ke dalam S1 Psikologi. Dengan kekuatan UMY, kami akan memberikan pelayanan terbaik sehingga nantinya mereka menjadi psikolog-psikolog muda yang berkiprah untuk masyarakat,” imbuh Faris.