Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam Pandemik

Ngejazz tak gentar jadi jargon Ngayogjazz tahun ini

Sleman, IDN Times - Festival musik Ngayogjazz 2020 berjalan lancar dengan acara puncak penampilan musisi disiarkan secara daring dari desa wisata Karang Tanjung, Pendowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (21/11/2020). Di Ngayogjazz edisi ke-14 ini, format acara harus disesuaikan dengan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19.

Perhelatan yang biasanya menyedot ribuan penikmat musik ke pedesaan Yogyakarta kini disajikan secara virtual di situs www.ngayogjazz.com. Penyelenggara hanya mengundang segelintir tamu VIP dan media untuk menyaksikan penampilan artis secara langsung bersama warga dusun Karang Tanjung. 

Baca Juga: Usung 'Ngejazz Tak Gentar', Ngayogjazz Tahun Ini Digelar Daring

1. Rangkaian Ngayogjazz 2020 sudah berjalan sejak September

Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam PandemikWhite Shoes & the Couples Company mengisi festival Ngayogjazz 2020 dengan penampilan daring - YouTube/Ngayogjazz

Rangkaian festival pun diperpanjang dengan Lekasan Ngayogjazz yang sudah berlangsung empat kali sejak bulan September 2020, lalu dilanjutkan pada tanggal 9 dan 19 November 2020 dan disiarkan di situs resmi Ngayogjazz.

Bekerja sama dengan Jazz Mben Senen dan Komunitas Jazz Yogyakarta, Lekasan
Ngayogjazz digelar untuk memberikan ruang bagi komunitas jazz agar tetap berkarya meskipun di tengah pandemik.

Sedangkan pada Jumat (20/11/2020) agenda Ngayogjazz diisi dengan pemutaran film soal desa wisata Karang Tanjung yang terkenal dengan makanan olahan berbahan jamur, seperti keripik jamur dan sate jamur.

2. Ngayogjazz 2020 adalah edisi spesial

Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam PandemikTarian dan cerita terinspirasi dari budaya Nusa Tenggara Timur mengisi acara Ngayogjazz 2020, Sabtu (21/11/2020) di Karang Tanjung, Sleman DI Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengapresiasi kerja keras panitia yang memastikan Ngayogjazz 2020 tetap berjalan meski dalam suasana pandemik COVID-19.

"Tahun 2020 sangat spesial karena di masa pandemik, ini masa yang paling berat. Namun tim Ngayogjazz masih hadir dengan kejutan-kejutannya," ungkap Singgih dalam sambutannya dari Panggung Juang Ngayogjazz 2020.

Panggung Juang adalah salah satu dari tiga panggung yang disiapkan penyelenggara. Di sudut Karang Tanjung lainnya terdapat Panggung Serentak dan Panggung Terjang yang memadukan penampilan live maupun taping untuk kemudian disiarkan live.

Deretan musisi jazz mulai dari Idang Rasjidi, Ligro Trio, Nita Aartsen, Bonita & Adoy, Bintang Indrianto, Endah Laras, KuaEtnika, dan White Shoes & The Couples Company bergantian tampil. Tak ketinggalan pula penampilan Nationaal Jeugd Jazz Orkest dari Belanda dan komunitas jazz dari Lampung, Samarinda, Semarang, dan Sumatra Selatan.

3. "Ber-seni dalam Pandemi"

Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam PandemikTulisan yang menyambut pengunjung Ngayogjazz 2020 di Karang Tanjung, Sleman, DI Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Kehadiran event bertaraf internasional di desa wisata seperti Karang Tanjung diharapkan mampu mengangkat moral dan kreativitas, serta membantu pertumbuhan perekonomian desa agar bisa bangkit kembali.

Sesuai dengan tema tahun ini, yakni "Jazz Tak Gentar", Singgih mengajak penikmat Ngayogjazz untuk tetap semangat melawan COVID-19 dan membangkitkan perekonomian desa.

Senada dengan Ngayogjazz, tuan rumah Karang Tanjung berbenah untuk menjaga dusunnya dari COVID-19. Tak terhitung jumlah keran air dan sabun cair yang disiapkan warga di depan rumah, pertigaan atau titik kumpul lainnya. 

Seruan untuk menjaga jarak atau memakai masker turut disampaikan melalui poster yang sedap dipandang mata.

4. Pengalaman yang tak pernah ada sebelumnya

Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam PandemikSejumlah warga Karang Tanjung, Sleman, DI Yogyakarta menyaksikan Ngayogjazz 2020 dari layar raksasa yang terletak tak jauh dari panggung, Sabtu (21/11/2020) IDN Times/Yogie Fadila

Ngayogjazz tahun ini sangat terasa berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, terutama pada edisi 2015 yang juga bertempat di Karang Tanjung. Jalan desa yang "seyogyanya" disesaki pengunjung dari luar, kini terasa lebih lega dan lengang. Tamu undangan yang berkesempatan menonton live bisa bertukar sapa dengan penduduk setempat selagi berjalan dari satu panggung ke panggung lainnya. 

Angkringan milik warga tetap laris tanpa harus berdesak-desakan. Di satu titik, panitia memasang layar streaming raksasa untuk mengurangi kepadatan di depan panggung.

"COVID-19 memberi experience (pengalaman -red) yang tidak pernah kita alami sebelumnya, seperti menonton acara ini secara daring baik dari Indonesia maupun luar negeri. Saya yakin banyak ilmu yang bisa diambil untuk Ngayogjazz ke depannya," kata Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Josua Simantuntak yang hadir pada Sabtu (21/11/2020) sore.

Ngayogjazz 2020, Berkesenian dalam PandemikPemandu acara Ngayogjazz 2020 mewawancarai musisi via Zoom dan disiarkan langsung ke penikmat musik IDN Times/Yogie Fadila

Konser virtual Ngayogjazz 2020 dibuka oleh penampilan Semesta Leah yang mementaskan paduan antara musik, tari dan cerita dengan unsur kebudayaan Nusa Tenggara Timur. Festival musik spesial yang berlangsung pada "masa yang spesial" ini lantas ditutup dengan apik oleh grup musik bentukan almarhum Djaduk Feryanto, KuaEtnika.

Baca Juga: KuaEtnika Bawakan 3 Komposisi Terbaru untuk Djaduk di Ibadah Musikal

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya