Bank Indonesia Mulai Tarik Uang Lusuh

Uang baru bakal bikin citra Yogyakarta makin baik

Yogyakarta, IDN Times- Bank Indonesia DIY mulai melakukan penarikan uang lusuh. Hal ini dilakukan untuk menarik citra wisatawan, terutama dengan mulai beroperasinya bandara baru, di Kulon Progo. 

Keterangan Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Miyono, Selasa (20/8), dengan beredarnya uang-uang kartal yang masih bagus, akan membantu citra Yogyakarta menjadi lebih baik di mata para wisatawan yang datang lewat Yogyakarta International Airport.

"Dalam 1 bulan hingga 2 bulan ini, uang-uang lusuh bisa ditarik semua. Mudah-mudahan uang kartal yang beredar di kawasan bandara baru ini, bagus-bagus dan [jumlahnya] tercukupi," ungkap Miyono.

1. Gandeng swalayan untuk jadi agen

Bank Indonesia Mulai Tarik Uang LusuhIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Untuk mengakomodir penukaran uang lusuh tersebut, Bank Indonesia berencana menggandeng pelaku usaha toko swalayan.

"Swalayan-swalayan ini nantinya akan kami ajak kerjasama dengan Bank Indonesia. Sebagai agen pengumpul uang lusuh," ungkap Miyono.

Uang lusuh yang terkumpul dari swalayan tersebut, nantinya akan ditarik dan ditukar oleh petugas Bank Indonesia melalui kas keliling. Rencananya, Bank Indonesia Yogyakarta akan mengumpulkan para pelaku usaha swalayan pada pekan ini.

Baca Juga: Bank Indonesia Imbau Masyarakat Mewaspadai Peredaran Uang Palsu

2. Uang baru akan naikkan citra Yogyakarta

Bank Indonesia Mulai Tarik Uang LusuhIDN Times/Holy Kartika

Akhir tahun ini, ditargetkan Yogyakarta International Airport di Temon, Kulon Progo bakal dioperasikan dengan puluhan penerbangan yang siap dipindahkan dari Bandara Internasional Adisutjipto. Secara otomatis, penumpang transportasi udara yang naik dan turun dari bandara ini akan melonjak.

"Minggu-minggu ini kami akan koordinasikan untuk menarik uang-uang lusuh yang beredar di masyarakat," ujar Miyono.

3. Bank Indonesia turut dorong kesiapan UMKM

Bank Indonesia Mulai Tarik Uang LusuhIDNTimes/Holy Kartika

Tak hanya mempersiapkan peredaran uang kartal layak edar dan menarik uang-lusuh untuk mengangkat citra Yogyakarta. Bank Indonesia juga akan mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah agar lebih siap menyambut peluang-peluang saat Yogyakarta International Airport beroperasi penuh diakhir 2019.

"Terkait dengan sistem pembayaran, hadirnya Quick Response (QR) Indonesia Standard (QRIS) ini bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh UMKM," ujar Miyono.

Upaya pengembangan UMKM akan menjadi salah satu fokus yang akan dilakukan Bank Indonesia. Antara lain melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas building dari para pelaku UMKM, baik yang ada di Kulon Progo maupun DIY secara keseluruhan.

4. Ekonomi DIY diprediksi tetap tinggi pasca konstruksi YIA

Bank Indonesia Mulai Tarik Uang LusuhIDN Times/Holy Kartika

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY memperkirakan pertumbuhan ekonomi Yogyakarta akan tetap tinggi, meski pembangunan infrastruktur bandara baru ditargetkan rampung tahun ini. Seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta bulan lalu, pertumbuhan ekonomi tumbuh tinggi didorong oleh pembangunan infrastruktur Yogyakarta International Airport.

"Kalau kemarin pertumbuhan tinggi, wajar karena tahap konstruksi bandara masih berjalan, sehingga investasinya masih terus berjalan. Namun, setelah itu diharapkan tetap akan ada investasi-investasi baru yang masuk," jelas Miyono.

Kendati demikian, Miyono menilai, pertumbuhan ekonomi daerah istimewa ini realtif lebih mature dibandingkan daerah lain. Secara umum struktur pertumbuhan ekonomi di DIY ini, baik dari pertanian, industri maupun jasa sudah terdata dengan baik.

"Kalau pun ada pergerakan tidak akan turun sampai drop. Tetapi kami tetap berharap ekonomi DIY tetap tinggi [pertumbuhannya]," papar Miyono.

Baca Juga: Hilangkan Uang Lusuh, Bank Indonesia Kerahkan Pa' Kabul 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya