Mahasiswa UNY Bikin Dompet Antimaling Berteknologi Bluetooth

Seperti apa cara kerjanya?

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat dompet antimaling dengan menggunakan teknologi bluetooth.

Kelompok tersebut terdiri dari Asni Muslimah dari Prodi Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti dari Prodi Pendidikan Akuntansi, Annisa Alimah Ufairoh dari Prodi Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah dari Prodi Pendidikan Kimia, dan Atiqotul Maula Al Farihah dari Prodi Pendidikan Sosiologi.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Rancang Pendeteksi Kerumunan dengan Pengeras Suara 

1. Akan beri informasi ke pemilik ketika terpisah 10 meter

Mahasiswa UNY Bikin Dompet Antimaling Berteknologi BluetoothMahasiswa UNY ciptakan dompet anti pencurian dengan menggunakan teknologi bluetooth. Dok: Humas UNY

Asni menjelaskan, dompet ini dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan memberi informasi kepada pemilik apabila dompet tersebut terpisah lebih dari 10 m dari pemiliknya. Uniknya, dompet tersebut terbuat dari serat pelepah pisang yang diberi motif huruf Jawa.

“Teknologi yang digunakan didesain dengan modul bluetooth yang bisa disebut sensor jarak. Kami gunakan pelepah pisang karena selama ini hanya menjadi limbah dan mengotori lingkungan," katanya.

2. Gunakan aksara Jawa untuk perkenalkan budaya

Mahasiswa UNY Bikin Dompet Antimaling Berteknologi BluetoothMahasiswa UNY ciptakan dompet anti pencurian dengan menggunakan teknologi bluetooth. Dok: Humas UNY

Menurut Asni, corak huruf aksara Jawa dipilih untuk memperkenalkan budaya bangsa sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan akan aksara Jawa. Di mana aksara Jawa semakin lama eksistensinya semakin pudar.

Selain motif aksara Jawa, mereka juga menambahkan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat, serta menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan.

3. Alat dan cara pembuatan

Mahasiswa UNY Bikin Dompet Antimaling Berteknologi BluetoothMahasiswa UNY ciptakan dompet anti pencurian dengan menggunakan teknologi bluetooth. Dok: Humas UNY

Menurut Annisa Alimah Ufairoh, dompet yang diberi nama dompet pintar atau disingkat Dompi ini dibuat dengan menggunakan bahan seperti Module Bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, kapasitor, buzzer, resistor, baterai lithium, timah solder, pin charger dan push button. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple.

Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi. Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.

Sementara itu, langkah pengolahan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Pertama, batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 m atau 1 m atau sesuai selera, kemudian dikeringkan. Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk ataupun digantung.

Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering. Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur.

"Kemudian pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan," paparnya.

Selanjutnya, untuk tahap pembuatan dompet diawali dengan pembuatan pola kemudian pemotongan bahan sesuai pola tersebut. Lalu diberi bordiran aksara Jawa atau simbol sains. Langkah selanjutnya pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi.

Baca Juga: Minat Sport Tourism Tinggi, Mahasiswa UNY Uji Coba di Klaten

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya