Warga Blokade Jalan ke Peternakan Babi di Bantul, Ini Respons Pemilik

- Pemilik kandang babi di Bantul, Nindarto, mengalami kesulitan dalam memproses pengosongan kandang karena aksi penutupan jalan oleh warga.
- Pedagang babi takut untuk membeli sisa babi dari kandang karena adanya aksi unjuk rasa dari warga yang membuat mereka khawatir.
- Nindarto menawarkan sisa babi yang ada dibeli oleh pemerintah daerah atau pedagang dengan harga kompetitif agar kandang benar-benar kosong. Saat ini masih ada tujuh ekor babi di kandang.
Bantul, IDN Times - Pemilik kandang babi di Padukuhan Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul buka suara soal aksi penutupan jalan yang dilakukan warga.
Langkah warga itu dinilai justru menghambat pemilik peternakan babi, Nindarto untuk memproses pengosongan kandang sesuai perintah Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
1. Tak diberi kesempatan memberi penjelasan

Nindarto mengatakan saat warga menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (15/4/2025) pihaknya sudah ada kesepakatan dengan pedagang babi untuk membeli sisa babi yang ada di kandang. Hanya, pedagang ketakutan mengambil babi dari kandang karena ada aksi unjuk rasa dari warga.
"Saat itu kita memang ingin mengundang media untuk menyaksikan bahwa kandang babi tidak lagi menimbulkan bau dan akan ada puluhan ekor babi yang akan diambil oleh pedagang namun kami ndak diberi kesempatan warga untuk menjelaskannya," ucapnya, Sabtu (19/4/2025).
Bahkan kata Nindarto warga menilai kedatangan awak media hanya untuk membela peternak babi. "Akhirnya pada Kamis (17/4/2025) ada pedagang babi yang berani datang untuk membeli ternak babi dengan dibantu oleh petugas Satpol PP Bantul untuk menyingkirkan blokade jalan hingga hampir seluruh ternak babi terjual," katanya.
2. Tawarkan tujuh ekor babi indukan dan pejantan yang tersisa di kandang

Saat ini kata Nindarto masih ada tujuh ekor babi terdiri satu ekor babi pejantan, empat ekor babi indukan yang sedang bunting dan dua ekor babi indukan usai melahirkan.
"Kita juga menawarkan sisa babi yang ada dibeli oleh pemerintah daerah atau pedagang babi dengan harga yang kompetitif agar kandang babi benar-benar kosong," jelasnnya.
"Yang jelas saat ini dampak bau babi sangat jauh berkurang bahkan tidak ada suara babi. Setiap hari kandang babi kita bersihkan kita juga membuat safety tank agar bau tidak menyebar ke mana-mana seperti tuntutan warga," ungkapnya.
3. Pemilik siap tempuh jalur hukum

Nindarto pun mengaku siap menempuh jalur hukum jika penutupan jalan masih dilakukan meski pihaknya sudah mengikuti seluruh tuntutan warga dan perintah Bupati Bantul untuk mengosongkan kandang,
"Kalau dibilang kandang masih ada babinya dan kandang masih ada babinya, silakan dibeli. Tapi kalau aksi blokade jalan dan itu jalan umum serta jalan lain yang merupakan pekarangan milik keluarga besar masih diblokade kita tempuh jalur hukum. Saya beri waktu 3 X 24 terhitung sejak Jumat (18/4/2025)," ungkapnya.