Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

UGM Kembangkan Rumput Gajah Unggul yang Lebih Disukai Ternak

Rumput Gama Umami yang dikembangkan oleh Dapet UGM. Dok: Humas UGM

Sleman, IDN Times - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan rumput Gama Umami, yaitu mutasi rumput gajah melalui radiasi sinar gamma.

Ketua Peneliti rumput Gama Umami, Nafiatul Umami menjelaskan dibandingkan dengan rumput gajah pada umumnya, rumput Gama Umami lebih unggul dan disukai ternak ruminansia.

1. Bisa dipanen 6 kali dalam setahun

pixabay

Hasil produksi rumput Gama Umami lebih tinggi dibandingkan rumput gajah lokal dan dapat dipanen hingga 6 kali dalam setahun. Rumput ini sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia.

“Mutasi dengan radiasi sinar gamma dapat memengaruhi morfologi, anatomi, dan fisiologi tanaman, sehingga menghasilkan tumbuhan yang lebih unggul. Aplikasi radiasi sinar gamma digunakan pada organ vegetatif, bunga, dan biji tanaman rumput gajah,” ungkapnya pada Senin (2/11/2020).

Proses awal setelah dilakukan penyinaran, rumput gajah selanjutnya dipilih dan didapatkan rumput Gama Umami dari penyinaran 100 Gray. Radiasi sinar gamma sendiri diketahui tidak meninggalkan residu radioaktif dalam material.

2. Pertumbuhan rumput gajah Gama Umami lebih baik

pixabay

Saat proses pengujian dari hasil pemuliaan radasi sinar gamma, tanaman rumput gajah Gama Umami memiliki tinggi antara 3,4 hingga 3,7 meter, panjang tanaman 3,7 hingga 3,8 meter. Dengan panjang daun 1,1 hingga 1,3 meter, panjang ruas 12 hingga15,3 cm, diameter batang 2,2 cm, dan jumlah tunas sebanyak 41 hingga 50 buah.

Pengujian juga dilakukan dengan melihat produksi biomassa dan komposisi kimia dari rumput Gama Umami. Hasilnya menunjukkan rumput Gama Umami sangat baik jika diberikan ke ternak ruminansia berdasarkan produksi yang tinggi dan kandungan kimia. 

3. Rumput bisa diproses menjadi biofuel

Prof Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Saat ini, rumput Gama Umami telah dikembangkan di Daearah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ali Agus, sebagai salah satu peneliti rumput Gama Umami menyatakan selain digunakan untuk pakan ternak, rumput akan diproses menjadi biofuel. 

“Kandungan serat pada batang rumput Gama Umami merupakan salah satu bahan penghasil etanol yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dan berpotensi memasok bahan bakar cair, padat, dan gas untuk penggantian bahan bakar fosil. Namun, masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut sehingga nantinya dapat dikembangkan di Indonesia,” paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Siti Umaiyah
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us