Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UGM Ingatkan Kasus BBM Langka SPBU Swasta Bisa Pengaruhi Iklim Investasi

ilustrasi BBM
ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Aturan impor diubah menjadi 6 bulan, memaksa SPBU swasta untuk membeli BBM dari Pertamina.
  • Keputusan ini mengarah pada monopoli Pertamina dan berdampak pada tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times – Kelangkaan BBM di SPBU swasta pada 2025 jadi sorotan publik. Meski kuota impor untuk badan usaha swasta naik 110 persen dibandingkan tahun sebelumnya, stok tersebut sudah habis sebelum tahun berakhir.

Pemerintah kemudian menawarkan solusi dengan kolaborasi bersama Pertamina. Namun, opsi awal untuk membeli stok BBM Pertamina tidak berjalan, sebab produk yang tersedia bukan berupa base fuel atau BBM mentah.

1. Aturan impor diubah jadi 6 bulan

Shell, salah satu SPBU Swasta. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Shell, salah satu SPBU Swasta. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Menurut pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berkontribusi pada munculnya kelangkaan. Menurutnya, perubahan aturan periode impor dari satu tahun menjadi enam bulan berdampak langsung pada distribusi di SPBU swasta.

“Setelah krisis kelangkaan ini, Menteri ESDM Bahlil memaksa SPBU Swasta untuk membeli BBM dari Pertamina,” ujarnya, Selasa (23/9/2025) dilansir laman resmi UGM.

2. Keputusan berkaitan dengan tarif impor

Truk BBM Pertamina. (dok. Pertamina)
Truk BBM Pertamina. (dok. Pertamina)

Fahmy menilai kebijakan ini mengarah pada monopoli Pertamina. Ia menambahkan, keputusan tersebut juga berkaitan dengan kesepakatan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, dari 32 persen menjadi 19 persen.

“Pembelian BBM di Pertamina ini pasti jauh lebih mahal yang menyebabkan biaya operasional SPBU swasta meningkat dan menurunkan margin,” terangnya.

3. Bisa berdampak pada iklim investasi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Jika situasi berlanjut, Fahmy memperingatkan risiko besar bagi pelaku usaha SPBU swasta. Menurutnya, banyak badan usaha bisa gulung tikar atau bahkan hengkang dari Indonesia.

“Dampak yang dirasakan tentu ada PHK dan menjadikan iklim investasi memburuk. Situasi ini tentu akan menghambat target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan Presiden Prabowo sebesar 8 persen, dan itu mustahil tercapai,” imbuhnya.

Drama kelangkaan BBM di SPBU swasta akhirnya mencapai titik temu. Dalam rapat bersama Kementerian ESDM, Pertamina, dan badan usaha pemilik SPBU swasta, disepakati skema impor BBM berbentuk base fuel yang akan dikelola bersama Pertamina.

"Mereka setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya adalah harus berbasis base fuel, artinya belum bercampur-campur. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing, tangki di SPBU masing-masing. Ini juga sudah disetujui, ini solusi," kata Bahlil di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

UGM Ingatkan Kasus BBM Langka SPBU Swasta Bisa Pengaruhi Iklim Investasi

23 Sep 2025, 23:55 WIBNews