Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa Baru

Videonya viral di media sosial X

Intinya Sih...

  • Farras Raihan, Ketua BEM UNY, mengaku dicekik oleh dosen saat menyampaikan orasi kebangsaan di PKKMB UNY.
  • Orasi kebangsaan ditiadakan karena PKKMB sepenuhnya dipegang kampus, padahal agenda rutin setiap ospek UNY.
  • BEM mencoba menyampaikan orasi di pengujung acara ospek namun terhalang oleh penjagaan di GOR.

Sleman, IDN Times - Ketua BEM UNY, Farras Raihan mengaku dicekik salah seorang dosen kampusnya ketika ia dan rekan-rekannya menyampaikan orasi kebangsaan di depan rombongan mahasiswa baru. Farras juga menyebut salah seorang rekannya ditindih ke lantai hingga mengalami luka lecet.

1. Suarakan problematika UNY, diadang masuk GOR

Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa BaruUniversitas Negeri Yogyakarta (UNY). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Farras menjelaskan, peristiwa ini terjadi ketika ia dan para anggota BEM lainnya berniat menyampaikan orasi kebangsaan di tengah pelaksanaan acara ospek atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (6/8/2024) siang kemarin. Acara tersebut digelar di GOR kampus.

Hanya saja, agenda orasi kebangsaan ini ditiadakan karena kepanitiaan PKKMB sepenuhnya dipegang oleh kampus. Padahal, kata Farras, agenda ini rutin di setiap ospek UNY.

Orasi kebangsaan itu, kata Farras, berisikan antara lain problematika di UNY, PTNBH, fasilitas dan lain sebagainya. Dia menekankan, BEM sama sekali tak bermaksud untuk menghasut para mahasiswa.

"Ini tujuannya enggak lain, enggak bukan untuk edukasi mahasiswa baru soal gerakan untuk mencerdaskan dan mengedukasi soal bagaimana mahasiswa itu harus hadir seperti mungkin ada agent of change atau agen perubahan, dan mungkin peran-peran yang lain, itu yang ingin kita sampaikan dalam bentuk orasi," kata Farras ditemui di UNY, Sleman, DIY, Rabu (7/8/2024).

BEM lantas mencoba menyampaikan orasi tersebut di pengujung kegiatan ospek karena memang agenda ini tak ada di susunan acara. Namun demikian, upaya mereka terhalang karena penjagaan di GOR.

Mereka tak diizinkan masuk ke GOR. Kata Farras, BEM lalu mencoba dengan sedikit paksaan dan salah seorang dari mereka dijatuhkan, kemudian ditindih oleh petugas keamanan kampus dan panitia acara yang juga mahasiswa.

"Yang mana itu mengakibatkan lecet, pasti sakit ketika dijatuhkan dan ditindih," ucap Farras.

2. Geser ke sana kemari, dicekik dosen

Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa BaruKetua BEM UNY, Farras Raihan (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sadar situasi tak lagi kondusif, kata Farras, ia dan rekan-rekannya mundur dan bergeser ke area halaman GOR. Orasi kebangsaan masih terus disuarakan di saat rombongan mahasiswa baru selesai acara ospek dan hendak kembali menuju fakultas masing-masing.

Farras berujar, mereka akhirnya pindah ke gerbang karena titik ini dirasa cocok untuk menyampaikan orasi. Ia mengklaim waktu itu semua berjalan kondusif sampai seorang dosen menghampiri dan mencekiknya.

"Berjalan beberapa menit, ada oknum dosen yang meringkus kita dengan memegang leher atau mencekik. Kejadian itu cukup membuat syok teman-teman dan di situlah ada sedikit banyak keributan," bebernya.

Padahal, para anggota BEM saat itu juga menurutnya tidak sedang mengganggu akses jalan para mahasiswa baru.

"Nah ketika kita di gerbang itu bukan terus kita menghadang gerbang menutupi gerbang, tidak sama sekali," tegas Faras.

Baca Juga: Diduga Imbas Kritik UKT, Ketua BEM UNY Mengaku Diancam Kampus

3. Cuma ingin mimbar bebas, rencana lapor LBH

Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa BaruKetua BEM UNY, Farras Raihan (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Dengan adanya kejadian ini, Farras menuturkan, pihaknya telah berencana melapor ke LBH Yogyakarta. Dia menekankan, BEM sama sekali tak berniat membuat keributan maupun menghasut para mahasiswa baru lewat orasi kebangsaan tadi.

"Kita cuman ada mau mimbar bebas untuk menyampaikan karena tahun ini tidak ada sama sekali penyampaian atau orasi soal pencerdasan mahasiswa baru ini tapi kenapa masih saja dibeginikan represif secara fisik itu," pungkasnya.

Baca Juga: UNY Bantah Intimidasi Ketua BEM yang Kritik Kenaikan UKT

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya