Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di DIY, Dinkes Pasang Mata

Orangtua juga jangan sampai lengah

Yogyakarta, IDN Times - Kasus atau penyakit hepatitis misterius diklaim belum terdeteksi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai Senin (9/5/2022) ini. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengklaim pihaknya belum menerima laporan terkait adanya penyakit ini di wilayahnya.

"Belum ada laporan, baik dari puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/kota atau pun RS," kata Pembajun melalui pesan WhatsApp, Senin.

Baca Juga: Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parah

1. Anti lengah

Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di DIY, Dinkes Pasang MataKepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Pembajun menyebut pihaknya tetap mengencangkan pengawasan sebagai upaya preventif penyebaran penyakit yang telah merenggut nyawa empat anak di DKI Jakarta dan Jawa Timur ini.

"Pertama, koordinasi dinkes kabupaten/kota serta dengan IDAI.
Dinkes menyampaikan ke fasyankes agar ada Komunikasi, Edukasi, dan Informasi (KIE) serta melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)," jelas Pembajun.

Manakala ditemukan kasus, imbauannya adalah segera melapor via aplikasi SIHEPI dan akan dilakukan pemantauan.

2. Deteksi dini

Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di DIY, Dinkes Pasang MataIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwi Agustiar)

Selanjutnya, kata Pembajun, pihaknya juga melakukan pemetaan untuk deteksi dini yang bertujuan menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak melalui KIE dari IDAI dan IBI kepada orangtua, khususnya ibu.

"Agar bila ada BAB yang kuning tua atau warna kulit berubah agak kekuningan untuk segera diperiksakan. Upaya pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," tutupnya.

3. Gencar sosialisasi lewat sekolah

Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di DIY, Dinkes Pasang MataIlustrasi siswa mengikuti pembelajaran tatap muka. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta di saat bersamaan juga mengklaim belum menerima laporan adanya kasus hepatitis misterius di wilayahnya hingga detik ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan pihaknya telah mengirim surat edaran imbauan peningkatan kewaspadaan dari segala potensi penularan hepatitis misterius ini ke berbagai sekolah di Kota Yogyakarta.

"Utamanya kan PHBS, itu tadi, prokes kan wajib. Sekarang perilakunya kalau makan harus yang benar-benar matang, cuci tangan dahulu, menghindari misal kegiatan renang," katanya saat dihubungi, Senin.

Baca Juga: Tak Hanya A dan B, Kenali 5 Jenis Hepatitis dan Perbedaannya

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya