Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Daruwaskita

Sleman, IDN Times - Permasalahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang semakin menggunung harus menjadi perhatian bersama. Baik dari pemerintah, masyarakat, hingga petugas pengolah sampah itu sendiri.

Peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sulistyono mengungkapkan masalah sampah di TPST Piyungan bukan pertama kali terjadi. Oleh karenanya diperlukan penanganan dari mulai hulu hingga ke hilir.

1. Permasalahan berulang

TPST Piyungan Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sulistyono menjelaskan, selama ini pengelolaan sampah di TPST Piyungan menjadi permasalahan berulang. Menurutnya, sampah untuk ada kurang bisa diolah dengan baik dan hanya sekadar ditumpuk saja. Hal tersebut menjadikan TPST Piyungan hanya sekadar tempat penumpukan terakhir, tidak ada upaya untuk dibuat menjadi produk yang lain.

"Sampahnya selama ini tidak dipilah-pilah, kedua tidak diolah lagi menjadi apa, hanya sekadar ditumpuk saja. Misalnya dijadikan kompos kalau itu organik. Kalau yang non organik, semisal plastik bisa dibuat biji plastik nanti kan bisa dimanfaatkan untuk yang lain," ungkapnya pada Senin (6/1).

2. Sampah terus menumpuk, sementara dari luar masuk terus

Editorial Team

Tonton lebih seru di