Sleman Rancang Pesta Rakyat, Festival Van Der Wijck

Sleman, IDN Times - Kabupaten Sleman merancang Festival Van Der Wijck, yaitu pesta rakyat yang akan diselenggarakan dengan memadukan antara antara pertanian dan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono menyampaikan, acara ini untuk mendorong pemerataan kunjungan wisatawan di wilayah Sleman terutama di bagian Barat.
1. Kunjungan wisatawan didominasi ke wilayah Sleman bagian Timur

Menurut Suparmono, selama ini kunjungan wisatawan di Bumi Sembada lebih banyak didominasi ke wilayah Sleman bagian Timur. Sedangkan Sleman bagian Barat selama ini hanya dikenal sebagai lumbung pangan. Pihaknya mendorong adanya penggabungan antara wisata dan pertanian di Sleman bagian Barat agar terjadi pemerataan.
"Jadi mulai tahun depan, kami sudah merancang dengan badan promosi pariwisata Sleman (BPPS) untuk mengadakan Festival Van Der Wijck. Kami akan membuat festival itu sebagus dan seramai mungkin," ungkapnya pada Jumat (10/11/2021).
2. Akan dijadikan festival tahunan

Suparmono menyampaikan, nama Van Der Wijck terinspirasi dari saluran irigasi yang menjadi penopang pertanian di Kabupaten Sleman. Saluran ini menghubungkan Kapanewon Minggir, Moyudan mengalir jauh hingga Sedayu, Bantul. Sepanjang saluran ini didominasi oleh hamparan persawahan yang membentang luas dan suasana khas pedesaan.
Menurut Suparmono, festival direncanakan akan dibuat berkelanjutan. Acara ini akan didaftarkan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai event nasional sehingga setiap tahun bisa diselenggarakan.
"Kita sudah rembuk sudah deal. Kami mendorong agar bisa cepat dilaksanakan, namun dilakukan pas tidak musim hujan. Kalau sudah tidak hujan maka kita langsung jalan," paparnya.
3. Selama pandemik, pariwisata menjadi salah satu sektor paling terdampak

Lebih lanjut, Suparmono menjelaskan festival yang akan menonjolkan aktivitas pertanian dan suguhan panorama desa dan budaya kehidupan masyarakat petani yang ramah. Diharapkan festival ini menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan kembali perekonomian melalui pariwisata. Di mana selama pandemik, wisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.
"Meskipun berat, perkiraan kita, pariwisata baru bisa reborn sekitar tahun 2023 - 2024. Tapi upaya itu harus kita lakukan mulai tahun 2022," katanya.