Pemerintah Janji Jalan Tol Tak Akan Memecah Perkampungan 

Desa Bokoharjo akan menjadi exit tol 

Sleman, IDN Times - Pemerimtah berjanji proyek jalan tol yang akan dibangun di wilayah Solo - Jogja tidak akan memecah perkampungan. Keterangan Petugas Pembuat Komitmen (PPK)Tol Solo-Yogyakarta, Wijayanto pembangunan jalan tol tidak diperbolehkan memecah perkampungan dan melewati situs. 

"Tidak akan melewati situs berharga, dan memecah perkampungan warga oleh karena jalan tol akan dibuat melayang," ujar Wijayanto saat acara sosialisasi pembangunan jalan tol di Bokoharjo, Prambanan Sleman, Rabu (4/12). 

Untuk wilayah Desa Bokoharjo direncanakan sebagai exit-tol, karena berada di wilayah paling timur. 

 

Baca Juga: Usai Sosialisasi Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Warga Mengaku Bingung

1. Pengadaan tanah akan dirampungkan April 2020

Pemerintah Janji Jalan Tol Tak Akan Memecah Perkampungan Wijayanto Petugas Pembuat Komitmen (PPK)Tol Solo-Yogyakarta (batik). IDN Times/ Siti Umaiyah

Wijayanto menyebutkan,  perencanaan diawali dengan melakukan validasi data pemilik tanah dan rumah. Diharapkan pada bulan Maret dan April penetapan lokasi dan pengadaan tanah telah dirampungkan. 

"Kalau semua berjalan dengan lancar,  rencana pembangunan akan dilakukan tahun 2020. Kita harapkan pada 2023 nanti sudah bisa beroperasi.  Yang saya ingatkan bagi masyarakat yang terdampak,  kalau ada bangunan yang punya anaknya jadi satu tanahnya dengan bangunan punya orang tua maka dipisah dari awal supaya jelas.  Termasuk juga hibah atau waris,  harus bilang ke Lurah," ungkapnya

 

2. Tidak ada bangunan kepentingan sosial yang terdampak

Pemerintah Janji Jalan Tol Tak Akan Memecah Perkampungan Kepala Dispertaru DIY saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Rabu (4/12). IDN Times/ Siti Umaiyah

Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno, mengatakan untuk pembagunan jalan Tol Solo-Yogyakarta ini setidaknya akan berdampak pada 2.906 bidang tanah. Sedangkan untuk Desa Bokoharjo terdapat 165 bidang terdampak.

Untuk di Desa Bokoharjo sendiri, terdapat dua dusun yang akan dilintasi proyemk pembangunan tol, yakni Dusun Pelemsari dan Jobohan.

"Untuk Dusun Pelemsari ada 80 pemilik tanah. Dsa Jobohan ada 85 pemilik tanah. Untuk data rumah yang terdampak utuh ada 93 rumah.  Selain rumah,  ada pula lahan pertanian dan 6 bidang tanah kas desa.  Namun kita pastikan tidak ada bangunan untuk kepentingan sosial misalnya Masjid," terangnya.

3. Warga diminta segera siapkan surat-surat untuk pendataan

Pemerintah Janji Jalan Tol Tak Akan Memecah Perkampungan Warga Bokoharjo saat mengikuti sosialisasi Tol solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Krido menyebutkan,  guna memperlancar pendataan dan pengukuran tanah dan bangunan,  warga Desa Bokoharjo yang terdampak diminta segera mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan.  Surat-surat tersebut diantaranya sertifikat tanah,  letter C,  Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) maupun KTP suami-istri.

Selain mempersiapkan surat-surat,  Krido juga meminta kepada warga untuk mendampingi ketika ada petugas yang datang.  Hal tersebut dimaksudkan agar luas tanah dan komponen bangunan bisa terdata dengan benar dan lengkap.

" Kalau petugas datang didampingi oleh pemilik rumah yang terkena dampak,  jangan tetangga atau kerabatnya karena yang lebih tahu tanah serta rumah adalah pemilik rumah.  Semisal ada sumur atau tidak itu akan dihitung.  Jenis genting juga akan berbeda.  Jenis kayu yang dipakai juga akan berbeda. Makanya petugas didampingi agar data benar-benar lengkap," katanya.

 

Baca Juga: Hindari Makelar Tanah Proyek Jalan Tol, Dispertaru DIY Bentuk Satgas A

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya