Disdik Sleman Akui Mutu Pembelajaran Turun saat KBM Daring

Pembelajaran jarak jauh sarat kendala

Sleman, IDN Times - Penerapan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) turut berimbas pada penurunan mutu pembelajaran. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengakui jika PJJ memang tidak efektif terlaksana.

"Dengan PJJ murni, kendala pasti ada. Pendampingan orang tua harus jadi prioritas, selama ini dalam PJJ murni terkadang guru tidak bisa memantau langsung peserta didik," ungkapnya pada Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Sleman Mulai PTM 100 Persen, Siswa Antusias Masuk Sekolah

1. Ada sejumlah keterbatasan

Disdik Sleman Akui Mutu Pembelajaran Turun saat KBM DaringKepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Ery mengungkapkan, saat PJJ di Sleman memang ada anak-anak yang tidak mampu atau kurang beruntung. Mereka harus melaksanakan PJJ di tengah keterbatasan alat dan sinyal.

Namun, hal itu bisa teratasi dengan adanya penggalangan dana untuk membeli gawai atau pembelajaran menggunakan HT, bekerja sama dengan komunitas.

"Memang ada beberapa daerah yang kesulitan sinyal saat PJJ, tapi itu bisa teratasi dengan HT," terangnya.

2. Hasil ASPD masih tergolong baik

Disdik Sleman Akui Mutu Pembelajaran Turun saat KBM DaringIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Meskipun mutu pembelajaran mengalami penurunan, namun menurut Ery dari hasil Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD), Sleman masih tergolong baik. ASPD sendiri digunakan sebagai evaluasi kurikulum pembelajaran selama pandemik dan mendaftar ke jenjang lebih tinggi.

"Di ASPD alhamdulillah untuk SD dan SMP di Sleman masih di atas. Untuk beberapa SMP masuk 10 besar [nilai tinggi], bahkan ada sekolah dengan siswa memiliki nilai ASPD sempurna," terangnya.

3. PTM 100 persen diharapkan bisa membuat anak kembali semangat belajar

Disdik Sleman Akui Mutu Pembelajaran Turun saat KBM DaringSiswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ery mengungkapkan, dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang sudah dimulai pada 17 Januari 2022, diharapkan bisa membuat anak-anak semangat kembali ke sekolah. Pihak sekolah sendiri telah diminta untuk menyusun kurikulum beban belajar, agar siswa dapat menjangkau materi yang tidak efektif didapatkan saat PJJ.

"Ada pendampingan penguatan karakter bisa ditingkatkan. Karena anak-anak bisa berangkat sekolah," paparnya.

Baca Juga: Sleman Punya Aturan Jam Malam bagi Anak untuk Cegah Klitih

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya