Dinkes Sleman Mulai Gunakan Swab PCR untuk Sampling PTM di Sekolah

Lebih efisien daripada antigen

Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mulai menggunakan swab PCR untuk sampling pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Novita Krisnaeni, menjelaskan pada swab sampling PTM sebelumnya pihaknya menggunakan antigen.

Baca Juga: Swab PCR Acak, 46 Siswa dan Guru di Bantul Positif COVID-19

1. Lebih menguntungkan dengan PCR

Dinkes Sleman Mulai Gunakan Swab PCR untuk Sampling PTM di SekolahSeorang tenaga kesehatan mengambil sampel tes usap antigen COVID-19 dari seorang warga di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat di kawasan Ampera, Jakarta, Minggu (14/2/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Novita menjelaskan, dibandingkan dengan antigen, penggunaan PCR untuk swab sampling PTM ini lebih menguntungkan. Hal ini lantaran pihaknya tidak perlu lagi melakukan entry maupun exit test.

"Minggu kemarin sudah mulai menggunakan PCR untuk SD dan SMP. Minggu ini SMK dan SMA juga akan menggunakan PCR. Ini lebih efisien dibandingkan dengan antigen," ungkapnya pada Selasa (23/11/2021).

2. Hasil PCR bisa didapat 1-2 hari

Dinkes Sleman Mulai Gunakan Swab PCR untuk Sampling PTM di SekolahIlustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Menurut Novita, berhubung saat ini kondisi laboratorium pemeriksaan sampel sedang tidak banyak memeriksa, berapa pun sampel yang akan diambil saat swab sampling PTM akan diterima. Untuk kecepatan hasilnya paling lambat didapatkan 2 hari.

"Kecepatan hasil karena tidak banyak dan laboratorium semakin siap, sehari jadi, dan paling lambat 2 hari," katanya.

3. Sudah ada 1.000 lebih sampel PTM

Dinkes Sleman Mulai Gunakan Swab PCR untuk Sampling PTM di SekolahIlustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Novita mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan sampling di PTM kurang lebih 1.000 sampel. Untuk hasilnya, hanya ditemukan dua kasus COVID-19 di satu sekolah. Selebihnya semuanya negatif COVID-19.

"Hanya satu di SMP 2 Pakem dan tidak ada penyebaran. SD, SMP lain hasil negatif semua. Akan kita tambah lagi jumlah sampel per sekolah," paparnya.

Baca Juga: Sleman Persiapkan Vaksin Booster, Gratis bagi Peserta BPJS PBI

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya