Sering Tutup, Kopdes Merah Putih Bangunharjo Akan Dievaluasi

- KDMP Bangunharjo diresmikan Wakil Bupati Bantul pada Juli 2025
- Peluncuran KDMP bersifat kelembagaan dan perlu uji coba pembukaan gerai
- Evaluasi dilakukan untuk menemukan kendala dan solusi dalam pengelolaan KDMP
Bantul, IDN Times - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, diresmikan Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta pada akhir Juli 2025 lalu.
Namun, tak lama setelah peresmian, KDMP yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 5, Padukuhan Druwo, justru lebih sering tutup. Dari enam gerai yang ada, hanya gerai tabung gas melon, sembako, dan pupuk bersubsidi yang sempat beroperasi beberapa hari sebelum kembali tutup. Tiga gerai lainnya—simpan pinjam, apotek, dan klinik—sejak awal belum pernah beroperasi.
Kondisi ini membuat warga kecewa karena gerai yang diharapkan bisa melayani kebutuhan sehari-hari justru sering tak beroperasi. Pemkab Bantul pun angkat bicara terkait KDMP percontohan ini.
1. Launching KDMP bersifat kelembagaan

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bantul, Agus Budi Raharja, menjelaskan KDMP telah diluncurkan secara nasional. Namun, peluncuran tersebut bersifat kelembagaan, yang berarti seluruh persiapan dari sisi institusi sudah rampung.
"KDMP percontohan memang sudah dimulai atau sebagai pilot project yang belum tentu sempurna. Sehingga ketika ada informasi belum buka terus gerainya tentunya kita akan koordinasikan," ujarnya, Senin (11/8/2025).
2. Pentingnya uji coba pembukaan gerai KDMP

Menurut Agus Budi, KDMP percontohan menjadi sarana pembelajaran dalam pengelolaan sebelum diterapkan secara penuh di Bantul. Misalnya, KDMP Bangunharjo yang menyediakan gerai pupuk bersubsidi, sembako, hingga gas melon akan dikoordinasikan lebih dulu untuk memastikan kelancaran pasokan dari pemasok pasca peluncuran, mengingat KDMP ini masih tahap uji coba secara nasional.
"Akan kita koordinasikan dengan organisasi perangkat daerah atau OPD lainnya yang mendukung KDMP seperti apa? Tentu tidak perlu pesimis dulu, namun ini bentuk dari upaya kita untuk memulai sehingga ketika kurang lancar itu hal yang biasa," katanya.
Ia menegaskan uji coba penting dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan potensi yang dapat dikembangkan. "Yang jelas akan kita evaluasi," tambahnya.
3. Evaluasi akan dilakukan untuk menemukan kendala dan solusinya

Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi kendala, seperti penyebab gerai tidak beroperasi, kebutuhan penyampaian informasi stok barang, hingga jam buka-tutup KDMP. Hal ini dinilai penting agar konsumen tidak kecewa saat stok habis.
"Seperti gerai gas melon tentunya ada kuota, apakah semua dilayani di situ atau bisa beli ke pangkalan lainnya termasuk juga pupuk bersubsidi," ujar Agus Budi.